Ada banyak cara untuk mengajarkan anak bahasa Asing, baik itu bahasa inggris, Arab, Prancis, dll.
Kecepatan anak menyimpan kata di memori menjadikan bahasa Asing sebagai aset investasi masa kecil.
Saya akan coba membahas beberapa cara yang sudah saya Pratik kan dan it really works.
1. Memakai gambar terlebih dahuluÂ
Untuk anak berumur dibawah satu tahun ada baiknya dimulai dengan media gambar.
Gambar akan menstimulasi rasa ingin tahu anak. Mengenalkan kosakata benda melalui visualisasi gambar sangat membantu anak untuk memahami lebih mudah.
Yang harus dilakukan orangtua adalah menunjuk ke arah gambar dan lafalkan bunyi kata. Ulangi terus menerus setiap hari.
Pastikan anak sudah lebih dulu dikenalkan dengan bahasa ibu. Misalnya, jika bahasa pertama adalah bahasa Indonesia maka ajarkan dulu kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Baru kemudian kenalkan bahasa kedua, katakanlah bahasa Inggris. Dengan begitu anak akan memahami satu Kosakata dalam dua bahasa.
Apakah anak tidak pusing?. Pengalaman saya tidak, malah lebih mudah.
Saya mengajarkan anak bahasa Inggris sejak umur diatas Lima bulan. Dengan media gambar dan buku.
Kapan anak mampu melafalkan? Yang saya amati saat anak mulai meranjak Umur satu tahun perlahan kata-kata akan bisa diucapkan.
Kuncinya adalah pengulangan, jangan terlalu banyak, objek gambar yang menarik.
2. Melalui media tontonanÂ
Saat umur diatas satu tahun anak sudah memiliki kecendrungan bergerak. Keingitahuaannya juga meningkat.
Ada satu manfaat mengenalkan bahasa Asing dengan media tontonan yaitu pelafalan yang akurat.Â
Hal ini sulit didapat kecuali orangtua punya bakat bahasa yang sangat baik atau native-like ability.
Jadi, tontonan membantu anak untuk memiliki pengucapan yang baik dan benar. Selain itu, anak akan lebih mudah mengingat dengan cara menonton.
Tapi, sisi buruknya adalah anak akan kecanduan menonton sejak kecil. Bagaimana cara mengakalinya?
Terlebih dahulu unduh video yang ingin ditonton anak. Cukup yang berdurasi dibawah lima menit.
Kemudian atur jadwal menonton yang jelas. Disarankan cukup satu Kali sehari paling lama 30 menit.
Tujuannya agar anak tidak membentuk kebiasaan menonton.Â
Nah, setelah menonton orangtua bisa membantu anak mengulangi kata-kata dari video yang ditonton dengan  menunjuk ke objek gambar.
Jangan mengenalkan terlalu banyak kata-kata, yang paling penting adalah pengulangan.
Mulai dengan kata - kata benda seperti nama binatang, nama barang/benda, warna Dan angkat.
Sesuaikan dengan kemampuan anak mengingat. Tentu setiap anak tidak sama, ada yang cepat ada yang sedikit butuh waktu. Kuncinya cukup diulangi saja perlahan.
Saat umur dua tahun anak sudah mulai mampu melafalkan dengan jelas. Akan terlihat sejauh mana ia mampu mengingat dan mengaitkan.
3.Jangan ajarkan tata bahasa (grammar)
Syarat menguasai bahasa dengan alami adalah tidak belajar tata bahasa. Artinya, Fokus pada mendengar saja diumur 1-2 tahun.
Semakin sering anak mendengar dengan sendirinya ia akan menguasai tata bahasa. It takes time!
Otak memiliki cara kerjanya sendiri memisahkan Kosakata, tata bahasa, dan bunyi. Jadi, cukup biasakan anak mendengar saja.
Begitu umur anak masuk ke fase tiga tahun, Maka kemampuan mengaitkan antar kata akan terbentuk.
Anak akan paham menghubungkan kata menjadi Frase hingga kalimat. Tentu saja tergantung input.
Jika anak sering mendengar dan menonton percakapan berupa filem sehari-hari di bahasa yang dipelajari maka ia mampu menghasilkan output bahasa tersebut.
Apalagi orangtua sering mengajak anak untuk berbicara di bahasa yang ditargetkan itu akan mempercepat produksi bahasa Asing.
Intinya, orangtua perlu memiliki konsep yang benar tentang cara mengajari, media belajar yang baik, dan aplikasi sehari-hari.
Secara teori bahasa otak anak memiliki kemampuan merekam bunyi lebih baik, terlebih di umur 1-7 tahun.
Ini membuat mereka lebih cepat belajar bahasa dan lebih efektif secara waktu. Namun dari itu, semua juga tergantung dukungan orangtua.
Yang jelas saya sudah mencobanya dan sangat efektif. Mungkin ada teman-teman yang memiliki tips lainnya.
Yuk di share di kolom komentar. Thanks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H