Dalam ucapan Hadih Maja ini terdapat nilai kebudayaan saat berhubungan sesama masyarakat. Secara harfiah ini bermakna 'Hak sebesar larinya,  bagian sebesar datangnya' Â
Nah, konsep hidup masyarakat Aceh selalu mengedepankan nilai keadilan dan kebenaran. Dua hal ini menjadi pegangan dalam mengambil keputusan.
Dalam mengambil keputusan, masyarakat Aceh harus merujuk kepada hukum yang tertulis dan tidak tertulis. Ini bermakna bahwa sebuah keadilan harus dilakukan dengan benar.
Sanksi sosial dalam masyarakat Aceh selalu berlandaskan pada nilai agama yang juga terwujud dalam nilai-nilai kebudayaan. Segala sesuatu diputuskan melalui mufakat dan musyawarah, baik dalam kekeluargaan maupun kemasyarakatan.
Dalam keluarga, seorang anak jika ingin membuat keputusan maka harus dibicarakan kepada orangtua terlebih dahulu baru kemudian didiskusikan secara bersama keluarga besar.Â
Keputusan yang diambil harus memiliki sisi manfaat yang jelas untuk menghindari mengambil keputusan yang tidak bijak. Sangat tabu bagi seorang anak di Aceh memutuskan sesuatu tanpa dibicarakan dan didiskusikan kepada keluarga besar.Â
Seiring waktu dan pola hidup yang berubah, banyak nilai-nilai Hadih Maja yang sudah sangat jarang didengar baik dalam keluarga ataupun masyarakat.
Pergeseran budaya dan pemahaman orangtua terhadap Hadih Maja yang sudah kian merapuh membuat terkikisnya banyak nilai-nilai penting yang luput dari kehidupan orang Aceh.
Semoga saja generasi saat ini bisa mulai kembali mengkaji dan menerapkan konsep hidup yang mengalir dari banyak Hadih Maja. Memang tak mudah menjaga budaya, apalagi warisan yang berbentuk nilai sastra lisan antar generasi.Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H