In the first two years of life, 70% of the brain develops. If a child experiences significant malnourishment, hunger and stress during that time frame, it's likely their brain will be permanently damaged
Artinya apa ya? Hehe....umur dua (2) tahun 70% bagian otak berkembang. Jika anak mendapat gizi yang tidak cukup, lapar, dan stres maka otak akan rusak secara permanen.
Itu hasil penelitian ya, bukan hasil tulisan saya. Disini orangtua perlu memahami bahwa keadaan marah, sedih, dan lapar itu berakibat buruk bukan hanya pada organ tubuh tapi juga fungsi otak.
Apa alternatif lain yang bisa dilakukan orangtua?
Sebisa mungkin untuk memberikan asupan gizi yang baik untuk anak. Baik itu bermakna sehat, bukan berbentuk jajanan sembarangan yang malah berbahaya untuk organ tubuh dan otak.
Makanya ada baiknya saat anak dalam keadaan lapar cukup berikan makanan untuk mereka. Tapi perlu diingat, jangan berlebihan. Tujuan makan bukan untuk kenyang.
Ketika perut sudah terisi dan keadaan cacing sudah terkendali, baru kemudian dekati anak dan nasehati dengan bara yang baik. Insya allah anak akan menurut dan bahkan mengingat pesan orangtua sampai dewasa.
Sebagai penutup tulisan ini, saya mengajak orangtua untuk lebih bijak dalam menasehati anak. Kendalikan emosi dengan baik dan bijak jika melihat anak melakukan sesuatu yang menurut kita salah.
Tidak selamanya anak salah, bisa saja kita sebagai orangtua yang salah karena tidak memberi contoh yang baik. anak belajar lebih banyak dari apa yang dilihat.
Menasehati anak membutuhkan tehnik yang tepat dan juga waktu yang terencana. Jangan menasehati anak saat otak mereka sedang tidak mampu menangkap sinyal yang kita sampaikan.
Tujuan boleh baik, tapi cara dan bagaimana kita menyampaikan nasehat akan menentukan apakah nasehat yang disampaikan akan masuk dan menetap di otak anak selamanya.