Kondisi anak saat marah mengakibatkan mereka hilang konsentrasi. Otak akan sulit menangkap sinyal yang disampaikan. Akibatnya anak tidak mampu memahami pesan nasehat orangtua karena aliran darah terfokus ke tangan dan kaki.Â
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua?
Jika melihat anak sedang marah, cukup diamkan mereka. Biarkan amarah yang ada hilang, baru kemudiann ajak bicara secara baik-baik. Ingat, jangan sampai terbawa emosi, ini malah akan memperburuk keadaan.
Jika melihat api maka yang kita bawa adalah air, jangan malah membawa api lagi. Hal yang sama pada anak, jika mereka sedang marah, usahakan sebagai orangtua kita bisa mendinginkan mereka.
Waktu terbaik menasehati anak adalah saat mereka sedang tenang, bukan pada saat sedang emosi. Pahami keadaan kondisi emosi anak dan cari waktu yang tepat untuk menasehati.Â
2. Saat anak sedih
Kebalikan dari marah, sedih mengakibatkan aliran darah menurun. Uniknya, baik marah ataupun sedih memiliki efek buruk pada jantung karena pengaruh hormon stres.
Jika marah orang akan condong melawan atau menghindar, saat marah otak akan condong mengarahkan pikiran untuk mencari alternatif pelampiasan lain.Â
Tidak heran jika seorang anak akan menghindar saat sedang sedih, bukankah orang dewasa melakukan hal yang sama? Jadi, menasehati anak saat mereka sedih ibarat menawarkan makanan saat belum lapar.
Yang dibutuhkan anak saat sedih adalah perhatian. Iya, PERHATIAN orangtua. Artinya, fungsi orangtua saat anak dalam keadaan sedih adalah menemani mereka sepenuh hati dengan emosi positif.