Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Cara Efektif Mengajarkan Anak Nilai Disiplin Waktu?

13 September 2021   10:59 Diperbarui: 13 September 2021   21:28 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar:https://www.famisafe.wondershare.com

Disiplin akan menjadi sebuah aset paling berharga bagi anak saat dewasa. Adapun nilai kedisiplinan jika tidak ditanamkan sejak kecil akan sangat sulit diajarkan saat anak besar.

Ada banyak sekali nilai-nilai disiplin yang sebenarnya bisa disisipkan orangtua pada anak sembari membesarkan anak semenjak dini. Namun, banyak orangtua yang jarang mengajarkan nilai-nilai ini karena kurangnya ilmu mendisiplinkan anak.

Lalu, bagaimana seharusnya orangtua mendisiplinkan anak?

Disiplin tentu tidak datang dengan sendirinya tanpa adanya pembiasaan. Bagaimana anak dibiasakan dalam keseharian akan membentuk kepribadian dalam diri mereka.

Contoh paling sederhana adalah kebiasaan bangun pagi. Ini merupakan hal paling dasar yang bisa mengajarkan anak nilai disiplin tentang waktu. 

'kan masih anak-anak, biarin aja mereka tidur, nanti juga bangun'

Pernah mendengar kalimat seperti di atas? Kalimat seperti ini kelihatan benar, tapi jika salah menempatkan maka hasilnya buruk. Anak yang sering dibiasakan bangun tidur telat maka akan sulit menghargai nilai waktu.

Saat anak sudah memasuki fase 2-3 tahun, jam tidur sudah mulai terarah dan teratur. Artinya, jika anak sudah berumur 2-3 tahun orangtua sudah bisa membiasakan anak untuk bangun lebih awal.

Kenapa anak harus dilatih bangun lebih awal? 

Ilustrasi gambar:https://www.famisafe.wondershare.com
Ilustrasi gambar:https://www.famisafe.wondershare.com

Ada banyak manfaat yang didapat anak jika terbiasa bangun lebih awal. Terlebih jika orangtua mengajak anak beraktivitas semenjak dini hari. Pagi hari adalah waktu paling baik bagi otak anak untuk menyerap ilmu.

Anak yang sudah mulai dilatih bangun cepat akan membentuk konsep berpikir yang baik, dimulai dari mengawali hari dengan bangun sebelum matahari terbit dan memulai aktifitas yang bermanfaat.

Akan sangat bermanfaat jika orangtua memiliki goal atau beberapa target untuk membersamai anak dipagi hari. Misalnya, mengajak shalat bersama serta mengaji, kemudian ajak anak jalan pagi sambil mengajarkan tentang alam.

Membangun kebiasaan mengawali pagi akan mengajarkan anak untuk lebih produktif. Waktu pagi sangat ideal untuk menanamkan konsep berpikir positif bagi anak.

Awali dengan kalimat 'nak, kita harus bangun lebih awal agar tubuh kita lebih sehat' atau 'nak, jika kita bangun lebih awal kita bisa mengerjakan banyak hal dengan baik'.

Kalimat-kalimat positif di pagi hari jika diberikan pada anak maka akan menjadi 'senjata' terbaik bagi mereka khususnya membentuk kepribadian yang positif.

Kesalahan terbesar kebanyakan orangtua adalah melalaikan waktu kecil anak dengan membiasakan mereka terlelap di pagi hari. Lalu, saat anak mulai remaja mereka akan sangat sulit untuk bangun lebih awal.

Membangun kedekatan orangtua dan anak

Diantara manfaat lainnya yaitu mendekatkan ikatan orangtua dan anak. Momen di pagi hari bersama anak akan meninggalkan bekas paling baik dalam memori anak. Apalagi saat orangtua terbiasa mengajarkan anak nilai-nilai kebaikan di waktu pagi kepada anak.

Khususnya bagi orangtua yang bekerja, menghabiskan waktu dengan anak diawal hari bisa menjadi solusi efektif menggantikan waktu yang terbuang saat bekerja.

Tuliskan aktivitas yang ingin dilakukan di waktu pagi bersama anak agar lebih terarah. Tidak perlu aktifitas yang ribet, cukup dengan misalnya membaca buku bersama atau bermain di luar rumah sambil melakukan jogging bersama.

Lebih bagus lagi jika orangtua bisa menyediakan sebuah buku note untuk menuliskan aktivitas yang sudah dikerjakan. Nanti di akhir pekan bisa dibaca bersama kemudian menjadi refleksi bagi ayah dan ibu.

Libatkan anak untuk menanyakan apa yang ingin mereka lakukan. Tentu orangtua perlu terlebih dahulu merancang aktivitas yang bermanfaat secara fisik dan juga psikologis anak.

Dengan menulis poin-poin di note, orangtua akan memiliki konsep membesarkan anak lebih baik secara bersama. Melibatkan anak juga akan mengajarkan anak nilai menghargai.

Dengan membentuk kebiasaan bangun lebih awal disertai aktifitas di pagi hari, anak akan belajar nilai waktu dan memiliki input positif tentang aktivitas yang bisa mereka lakukan saat bangun.

Berapa banyak anak yang saat terbangun tidak tahu harus melakukan apa? Kenapa bisa demikian?

Jawabannya, karena sejak kecil mereka terbiasa bangun tanpa jadwal dan aktivitas yang positif. Orangtua tidak mengajarkan nilai waktu saat mereka kecil sehingga saat terbangun mereka kebingungan harus melakukan apa.

Nah, bagi orangtua yang masih membiasakan anak bangun telat. Ayo mulailah ubah kebiasaan itu dari hari ini. Ya. tentu sebagai orangtua mulailah dari diri sendiri dulu. 

Bangun lebih awal, lalu bangunkan anak dan ajak mereka beraktifitas dan tanamkan nilai keberkahan waktu sejak pagi. Nantinya, saat dewasa mereka akan mudah untuk membiasakan diri dengan aktifitas positif saat kedua matanya terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun