Dalam konteks membesarkan anak, filter ini dibentuk dari kebiasaan baik yang setiap detik diperlihatkan orangtua baik dari dalam rumah atau saat diluar rumah. Semakin sering orangtua mencontohkan hal baik maka semakin baik kualitas filter dalam otak anak.Â
Pernah melihat anak yang berbicara dengan nada tinggi kepada orangtua? Sebab utamanya adalah anak kerap melihat orangtua yang berbicara dengan nada tinggi didalam rumah.Â
Atau pernahkan melihat anak yang sangat sopan ketika berbicara? Maka lihatlah bagaimana orangtuanya saat berbicara. Cermin akan memantulkan sesuatu yang sama persis.
Nah, sekarang coba perhatikan banyak sekali orang dewasa yang dengan mudah membuang sampah sembarangan, berbicara kasar, sulit menghargai orang lain, hal ini berakar dari apa yang mereka lihat saat kecil didalam rumah, didukung oleh lingkungan yang buruk sehingga database mereka sudah ERROR dan filternya tidak berfungsi.
Untuk membentuk sebuah kebiasaan yang baik dalam diri anak harus dimulai dari kebiasaan baik yang diperlihatkan orangtua. Jangan menyuruh anak melakukan sesuatu sebelum memberinya contoh. Ingatlah selalu, investasi input masa 10 tahun awal akan menghasilkan output yang luar biasa bagi seorang anak.
Jika orangtua tidak sanggup bersabar dengan memberi contoh terbaik saat anak berada di umur 1-10 tahun maka ketika anak mulai dewasa orangtua harus bersabar menghadapi anak dengan perilaku jelek.Â
Mendidik anak ibarat menanam sebuah pohon, semua anak lahir sebagai benih dengan kualitas baik, bagaimana cara menanam, menjaga, dan merawat benih yang ditanam akan menentukan kualitas buah yang akan dipetik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H