Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian di Akhir Waktu

15 Juli 2021   20:33 Diperbarui: 15 Juli 2021   20:45 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kekuasaan ibarat pisau 

Dua mata berbeda fungsi 

Satu tajam kerap memukau 

Yang lainnya tumpul diujung sisi 

Hati-hati saat berkuasa 

Jika tak peka ada jutaan kian merana 

Bukan sebab mata tak melihat 

Tapi mungkin hati tak lagi terawat 

Mungkin saja ada do'a yang terjawab 

Dari sudut sebuah rumah kaum dhuafa 

Jangan biarkan air mata menjadi sebab 

Karena siksa datang berwujud bala 

Di negeri indah Pulau berjajar 

Tapi sayang hidup tak lagi wajar 

Banyak jiwa tak lagi sadar 

Kemiskinan terus berakar

Cukup sudah penantian ini 

Di ujung senja harapan pun hilang 

Kapal yang dinanti tak kunjung menghampiri 

Janji yang terucap takkan terulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun