Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Emosi Negatif Berdampak Buruk bagi Masa Depan Anak

27 Desember 2019   08:54 Diperbarui: 6 Januari 2023   16:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : http://radicalpregnancy.blogspot.com

Anak adalah anugerah terbesar dalam hidup yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Kehadiran anak dalam rumah tangga ibarat hadirnya pelita dalam kegelapan. Ia membawa cahaya untuk menerangi gelapnya kehidupan. 

Sayangnya, banyak orangtua yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum pelita hadir dalam keluarga. Bahkan, ada orangtua yang hanya menganggap anak sebagai sekedar pelengkap kehidupan. 

Ketahuilah, Anak memiliki bawaan sifat yang diwarisi dari kedua orangtuanya. Maka tidak heran istilah "buah tidak jatuh dari pohon" menjadi sebuah visualisasi kehidupan. Layaknya sebuah pohon yang menghasilkan buah, begitupula karakter anak merupakan wujud nyata kepribadian orangtua. 

Para orangtua dahulu kala kerap mengajarkan agar berhati-hati dengan perilaku, apalagi ketika sudah berkeluarga. Bahkan, Rasulullah sudah lebih dahulu memperingati umatnya agar memperbaiki diri sebelum berkeluarga dan memilih pasangan yang baik perilakunya agar mewarisi generasi yang baik. 

Hari ini kita sudah membuktikan bagaimana rusaknya perilaku anak-anak dihampir segala penjuru. Ini semua diawali karena rusaknya cermin dalam keluarga sehingga anak tak lagi dapat melihat perilaku baik dari orangtua melalui refleksi cermin. 

Banyak yang tidak memahami bahwa anak lebih mudah mewarisi perilaku dari apa yang dilihat daripada yang didengar. Bagaimana orangtua mencontohkan perilaku dalam keluarga begitupula yang akan diwarisi anak dalam kehidupan. Jika orangtua tidak menjadikan dirinya cermin maka anak akan kehilangan bayangan. 

Sebagian karakter dalam diri anak sudah terbentuk dan mulai melekat saat mereka masih dalam kandungan. Makanya perlu dipahami bagi seorang ibu yang sedang mengandung agar menjaga perilaku sebaik mungkin, baik ucapan, kelakuan, bahkan pikiran. 

Peran ayah juga tak kalah penting. Masa kehamilan menjadi titik awal membentuk karakter anak secara perlahan. Keseimbangan emosi ibu saat hamil sangat berdampak besar bagi anak. Penelitian sudah membuktikan bagaimana emosi ibu akan terbawa kepada janin dan terekam dalam memori anak sampai dewasa. Maka disini peran suami sebagai calon ayah sangat krusial untuk menjaga kestabilan emosi istri. 

Emosi negatif yang muncul saat masa kehamilan akan terekam di otak janin. Karena kemampuan otak sudah mulai tumbuh dan berkembang dari awal masa trimester pertama. Saat ibu tidak menjaga emosinya, janin juga merasakannya dari dalam. Semakin intens emosi negatif yang muncul dengan otomatis semakin tersimpan kuat di otak bayi. 

Kenapa banyak anak yang bermasalah ketika besar? 

Salah satu dampak emosi negatif ibu saat hamil adalah terganggunya fungsi otak anak ketika mereka beranjak dewasa. Hal ini secara langsung juga berdampak pada perilaku anak.

Ada anak yang tidak bisa mengatur emosinya sehingga gampang marah sehingga tak bisa mengontrol perilaku. Ini semua berawal dari gagalnya ibu menjaga emosi saat hamil. 

Percaya atau tidak, otak manusia memiliki kemampuan luar biasa. Uniknya, perkembangan otak terjadi sangat pesat dimulai saat janin berkembang didalam kandungan. Emosi positif ibu memiliki dampak positif bagi perkembangan otak anak. Artinya, seorang ibu yang memiliki perasaan senang, tenang, dan nyaman akan melahirkan karakter anak yang sama begitujuga sebaliknya. 

Anak yang masih berada dalam kandungan memiliki kemampuan menyerap energi positif dari ibunya. Jadi, jangan pernah menganggap remeh perasaan ibu saat hamil. Disini awal mula terbentuknya karakter anak. Jika calon ibu memahami ini, maka mereka bisa berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan generasi yang baik. 

Energi negatif hadir dari emosi negatif. Saat ibu membawa muatan emosi negatif dalam hidup, maka anak akan menyerap emosi ini menjadi energi negatif. Anak yang bermasalah selalu diawali dari orangtua yang bermasalah. Orangtua merupakan cermin bagi anak. Jaga kebersihan cermin agar bayangan yang dihasilkan sempurna. 

Ayah dan ibu, masing-masing memiliki peran penting dalam rumah tangga. Keduanya tidak bisa berfungsi secara terpisah karena mereka adalah satu. Sebuah sepeda akan berfungsi sempurna saat kedua rodanya be kerjasama. Jika satu roda fungsinya hilang maka keberadaan roda lainnya tidak akan bermakna. Begitupula sebuah keluarga, peran ayah dan ibu haruslah berjalan seiringan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun