Ada anak yang tidak bisa mengatur emosinya sehingga gampang marah sehingga tak bisa mengontrol perilaku. Ini semua berawal dari gagalnya ibu menjaga emosi saat hamil.Â
Percaya atau tidak, otak manusia memiliki kemampuan luar biasa. Uniknya, perkembangan otak terjadi sangat pesat dimulai saat janin berkembang didalam kandungan. Emosi positif ibu memiliki dampak positif bagi perkembangan otak anak. Artinya, seorang ibu yang memiliki perasaan senang, tenang, dan nyaman akan melahirkan karakter anak yang sama begitujuga sebaliknya.Â
Anak yang masih berada dalam kandungan memiliki kemampuan menyerap energi positif dari ibunya. Jadi, jangan pernah menganggap remeh perasaan ibu saat hamil. Disini awal mula terbentuknya karakter anak. Jika calon ibu memahami ini, maka mereka bisa berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan generasi yang baik.Â
Energi negatif hadir dari emosi negatif. Saat ibu membawa muatan emosi negatif dalam hidup, maka anak akan menyerap emosi ini menjadi energi negatif. Anak yang bermasalah selalu diawali dari orangtua yang bermasalah. Orangtua merupakan cermin bagi anak. Jaga kebersihan cermin agar bayangan yang dihasilkan sempurna.Â
Ayah dan ibu, masing-masing memiliki peran penting dalam rumah tangga. Keduanya tidak bisa berfungsi secara terpisah karena mereka adalah satu. Sebuah sepeda akan berfungsi sempurna saat kedua rodanya be kerjasama. Jika satu roda fungsinya hilang maka keberadaan roda lainnya tidak akan bermakna. Begitupula sebuah keluarga, peran ayah dan ibu haruslah berjalan seiringan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H