Catatan harian kecil berubah menjadi buku best seller di Amerika dan dia juga menjadi pembicara di hampir ribuan konferensi. Jika saja ia tidak menulis rutin setiap hari, apakah ia akan berhasil menerbitkan buku?Â
Jadilah diri anda sendiri saat menulis
Kadangkala kita ingin menulis layaknya penulis terkenal yang karyanya fenomena. Kita mungkin lupa mereka juga merangkak perlahan saat mulai menulis. Tidak ada yang instan, semua butuh proses dan usaha. Banyak penulis pemula yang tidak mau bersabar dan ingin menghasilkan tulisan bagus tanpa mau menginvestasi waktu.Â
Kita semua terlahir dengan keunikan tersendiri. Jadi, menulislah dengan gaya anda tanpa harus mengikuti orang lain. Tulisan yang alami akan lebih mudah dipahami dan tentu lebih menarik. Seringkali karena ingin menulis bagus seperti orang kita menunda menulis dan berakhir tanpa hasil.Â
Kalau kita jeli, setiap hasil karya seseorang memiliki pola tulisan yang berbeda satu sama lain. Ada buku yang mudah dipahami, ada yang berbelit-belit dan ada juga yang sulit ditebak alur cerita dalam tulisannya. Tentu pembaca juga memiliki kecenderungan dalam memilih gaya penulisan. Jadi, jika buku ditulis dengan gaya yang sama bukankah lebih membosankan?Â
Menulislah untuk berbagi ilmu
NAh, hal yang paling penting adalah membiasakan diri menulis agar orang lain bisa mengambil mamfaat. Sebuah penelitian dari Harvard University menyimpulkan bahwa saat kita memberi kita akan menerima lebih.Â
Bahkan, secara ilmu neurology, saraf otak kita akan semakin terhubung saat kita merasa senang. Uniknya, rasa senang datang saat kita berbagi kebaikan kepada orang lain secara ikhlas.Â
Menulis adalah satu dari sekian banyak cara yang bisa kita pakai untuk memberi manfaat bagi sesama. Bayangkan jika setiap dokter ahli mau menulis tips cara hidup sehat maka berapa juta orang yang bisa mengambil manfaat?Â
Atau setiap ahli bangunan mau berbagi Tips membangun rumah sederhana dan murah, berapa banyak orang miskin yang merasa terbantu. Dan tentu banyak contoh lainnya.Â
Intinya, jangan batasi diri kita untuk menulis hal-hal tertentu. Melainkan, tulis apa saja yang sekiranya mampu menghadirkan manfaat bagi orang lain. Jangan menulis untuk dikenal tapi menulislah untuk dikenang. Saat tujuan menulis kita arahkan untuk orang lain, maka kita tidak lagi mengarahkan tulisan ke hal-hal tertentu saja.Â