Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Minat Membaca melalui Gerakan Membaca di Transportasi Umum

9 September 2019   08:23 Diperbarui: 9 September 2019   08:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program ruang baca di MRT yang baru saja terbentuk merupakan sebuah inisiatif yang patut diapresiasi. Bagaimana tidak, keberadaan ruang baca di Transportasi umum sangat diperlukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. 

Jika program seperti ini terus dikembangkan maka akan menghadirkan suasana baru dimana buku dan Transportasi Umum menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. 

Hal serupa juga dilakukan oleh banyak negara-negara maju di Dunia. Sebagai contoh Subway atau kereta bawah tanah di New York juga memberikan akses digital gratis berupa e-books kepada siapapun yang berada di kereta. 

Bedanya, akses e-books difasilitasi oleh 3 pustaka besar di kota New York. Jadi, penumpang bebas mengakses buku apapun melalui wifi selama dalam perjalanan dalam subway. 

Sumber : www.nypl.org
Sumber : www.nypl.org

"Subway Library" merupakan inisiatif  Pustaka Wilayah New York, Brooklyn, Queens Dan MTA bekerjasama dengan penyedia Wireless untuk akses e-books. 

Sumber : www.nypl.org
Sumber : www.nypl.org
Pustaka dan Transportasi Umum

Adanya kerjasama antara pustaka dan Transportasi publik dalam hal pemberian akses buku gratis kepada penumpang sangatlah perlu. Jika MRT di Jakarta sudah mulai memberikan ruang baca untuk publik maka saatnya pustaka nasional memberi akses bacaan untuk penumpang transportasi umum. 

Mungkin pemkot Jakarta bisa membuat satu aplikasi serupa "GRAB" yang khusus dipakai untuk mengakses koleksi bacaan dari perpustakaan setempat dalam bentuk e-books.

Pemberian Rewards

Kita berharap nantinya aplikasi ini bisa dibuat fitur rewards yang memberi poin bagi mereka yang rajin atau aktif membaca di Transportasi umum. 

Poin tersebut sekiranya bisa ditukar untuk tiket MRT gratis atau berbelanja di supermarket yang punya afiliasi dengan pemkot Jakarta dengan kerjasama khusus bidang literasi dan Transportasi Umum. 

Jika ini bisa diterapkan maka Jakarta bisa menjadi kota pertama yang memberi akses gratis kepada pemakai transportasi umum, baik bus, kereta api atau bahkan pesawat. Tentunya, dengan sistem rewards semua orang terpacu untuk membaca sebanyak mungkin dalam perjalanan. 

Hari Transportasi Publik Membaca Nasional 

Sebuah ide besar selalu diawali ide kecil. Langkah yang diambil Gubernur Jakarta untuk menyediakan ruang baca di MRT bisa menjadi sebuah ikon bagi transportasi publik Jakarta. 

Kedepan mungkin saja akan hadir peringatan publik membaca secara nasional di segala bentuk transportasi umum. Bahkan, kita berharap penumpang angkot pun bisa punya akses membaca dengan aplikasi yang saya sebutkan diatas. 

Saatnya generasi muda memakai teknologi untuk menambah pengetahuan dengan membaca. Kita perlu merubah stigma belajar harus di sekolah. Belajar bisa dimana saja dan kapan saja. Membaca di Transportasi umum harus dijadikan sebuah kebiasaan masyarakat kota. 

Sumber : independent.co.uk
Sumber : independent.co.uk

Di Belanda penumpang malah bisa dapat tiket gratis dengan menunjukkan buku di hari buku nasional. Hal ini terwujud berkat kerjasama penerbit buku dan pemerintah setempat. 

Semua hal positif bisa diterapkan asalkan dimulai dengan sebuah kebijakan yang pro rakyat. Untuk meningkatkan minat baca warga kota, banyak hal bisa dilakukan. 

Contoh seperti yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Hal serupa bisa juga di berlakukan di setiap kota di Indonesia yang memiliki transportasi umum. 

Tentunya pemerintah perlu turun tangan membuat kebijakan seperti  bebas tiket jika sudah membaca buku tertentu. Dengan kerjasama pustaka dan dinas transportasi umum, pemerintah setempat bisa menerbitkan sebuah kartu pustaka yang juga bisa dipakai untuk transportasi umum. 

Idenya adalah setiap orang yang ingin memakai jasa transportasi umum harus membuat kartu yang dikeluarkan oleh pustaka. Kedepan setiap orang yang katakanlah aktif mengunjungi pustaka atau meminjam buku akan mendapat poin khusus untuk bisa mendapatkan tiket gratis menggunakan transportasi umum. 

Pustaka bisa juga memberi rewards berupa akses gratis untuk buku-buku khusus bagi mereka yang rajin menggunakan transportasi umum. Intinya jika transportasi umum dan pustaka bisa saling bekerjasama, minat baca dan minat menggunakan transportasi umum bisa berjalan seiringan. 

Dengan sistem aplikasi yang terintegrasi, setiap orang bisa membuat akun memakai nomor KTP dan otomatis terkoneksi ke pustaka dan Transportasi Umum.

Kedepan poin yang didapat dari membaca bisa juga ditukarkan untuk pengurusan SIM atau lainnya. Artinya pemerintah berusaha menghadirkan kemudahan dalam pelayanan publik melalui hadirnya ruang baca publik dimanapun dan untuk siapapun. 

Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun