Saya pernah bertemu seorang warga Amerika yang saat itu baru beberapa bulan masuk Islam. Saat saya tanyakan apakah hanya dia yang Muslim dikeluarganya. Ia menjawab, adik dan kakaknya juga sudah menjadi Muslim. Kebetulan pada saat itu mereka juga hadir di Mesjid.Â
Setelah shalat Jumat biasanya ada aktifitas di lingkungan mesjid, seperti memanah dan lainnya. Banyak anak-anak yang hadir bersama keluarga. Mesjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, namun juga berkumpulnya berbagai orang dengan latar belakang agama, suku dan bangsa.Â
Semuanya terlihat akrab dalam suasana saling bertukar informasi dan ilmu. Tidak heran, saya melihat warga Amerika semakin tertarik dengan Islam. Meskipun demikian, Hidayah itu MAHAL harganya. Hanya mereka yang mendapat petunjuk dari Allah yang akan mendapatkannya.Â
Lain di Amerika lain lagi di Taiwan. Saat menetap di Taipei saya juga mendapatkan banyak pelajaran berharga. Taiwan merupakan negara dengan jumlah Muslim yang sangat minoritas.Â
Kebanyakan muslim adalah pendatang yang sedang kuliah atau bekerja. Saat berada disana, saya kerap berjumpa dengan warga Jordania, Mesir, Iraq, India, dan beberapa warga Eropa.Â
Di Taipei Mesjid selalu penuh saat Jumat tiba. Karena Mesjid berada dipusat kota, banyak masyarakat Taiwan yang sering sekedar melihat dan berkunjung saat shalat jumat berlangsung. Banyak diantara mereka masih sekolah dan kuliah. Bagi mereka berkunjung ke Mesjid adalah sebuah pengalaman unik yang jarang ditemukan. Ada diantara mereka yang bahkan meminta informasi lebih lanjut dan bertanya detail tentang Islam karena tertarik.Â
Dulu saat panitia Mesjid mengadakan kelas untuk mempelajari bahasa Arab. Ada beberapa warga Taiwan yang mendaftar dan belajar bersama.Â
Saya yang juga menjadi peserta kerap menjadi tempat bertanya mereka. Ada satu orang yang khusus datang karena ingin sekali mempelajari Islam. Bahkan dia secara terbuka mengatakan ingin masuk Islam.Â
Saya lantas bertanya, kenapa tidak segera memberitahu pihak Mesjid. Ia secara spontan menjawab bahwa jika masuk Islam kemungkinan dia akan diusir dari rumah.Â
Lalu ia memutuskan untuk mempelajari Islam lebih lanjut. Saya tidak tahu apakah ia sudah memeluk Islam saat ini. Yang pasti jika Allah berkehendak tentu ia akan mendapat hidayah.Â
Pernah juga dilain kesempatan setelah buka puasa bersama di Mesjid, saya berjumpa seorang warga Canada yang juga Muallaf. Saya bertanya apakah dia sudah lama masuk Islam. Rupanya ia baru beberapa tahun masuk Islam di Canada. Dia bercerita bahwa keingintahuan tentang Islam membuatnya membaca banyak tentang Islam yang akhirnya membuka hatinya untuk memeluk Islam.Â