Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Artificial Recharge, Solusi Menabung Air untuk Masa Depan

27 Agustus 2019   17:45 Diperbarui: 4 September 2019   15:24 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
slideplayer.com/slide/6353116

Untuk area padat penduduk seperti Jakarta, metode yang diterapkan di Long Island, New York bisa menjadi alternatif. Pemanfaatan air hujan dari rumah-rumah penduduk atau perkantoran yang kemudian di tampung di sumur buatan dalam tanah sangat mungkin dilakukan. Air yang sudah difilter nantinya di recharge kembali kedalam tanah agar kestabilan air terjaga. Jumlah penduduk di Jakarta mencapai angka 10 juta lebih saat ini dan kebutuhan air terus meningkat seiring bertambahnya penduduk. Jika tidak dipikirkan dari sekarang nantinya Jakarta akan mengalami krisis air jangka Panjang.

Di provinsi-provinsi lain di Indonesia banyak area yang bisa dijadikan proyek artificial recharge. Terlebih area pertanian yang sangat membutuhkan air sangat bagus untuk menerapkan metode ini. Pemerintah perlu membuat kebijakan tentang pemanfaatan air secara bijak. Dengan kebijakan yang tepat dan planning yang baik saya rasa jika diterapkan Indonesia bisa menjadi sebuah negara yang mampu menfasilitasi air bersih kepada seluruh penduduk dengan memanfaatkan alam. 

Mungkin jika mampu menerapkan Artificial Recharge dengan baik tidak tertutup kemungkinan Indonesia bisa menjadi negara pengekspor air bersih ke negara-negara yang mengalami krisis air. Kenapa tidak?

 

referensi:
engineeringcivil.com
nap.edu
nap.edu
slideplayer.com
asiasentinel.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun