Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Arti Mendidik dari Guru Finlandia

24 Mei 2016   12:46 Diperbarui: 24 Mei 2016   13:05 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

To be a good teacher requires a real passion that helps transfer the knowledge to those who desire to learn.  

Hampir semua orang tahu bahwa Finlandia adalah negara dengan kualitas pendidikan  nomor wahid. Kenapa mereka selalu unggul di bidang pendidikan? Apa rahasia di balik kesuksesan mereka?  Jawabannya ada pada GURU. 

pemerintah Finlandia begitu serius menginvestasikan guru agar pendidikan mereka selalu terjaga. Guru di negara ini rata-rata berijazah S2 dengan latar belakang 10 terbaik di ruang kuliah.  Pemerintah tidak mau sembarangan menyeleksi guru maka mereka memprioritaskan mahasiswa unggul untuk siap mengajar.  Bukan hanya itu,  mahasiswa keguruan bukanlah orang-orang yang asal masuk kuliah.  Mereka memilih  menjadi guru karena pilihan bukan paksaan.  Jadi, fakultas keguruan adalah fakultas bergengsi layaknya kedokteran di Indonesia. Tapi untuk diterima disini mereka tidak hanya harus melewati tahapan tes tulis tapi juga tes wawancara untuk melihat kelayakan menjadi calon guru. 

Ketika masa kuliah mereka juga dibebankan untuk belajar mengajar melalui guru senior. Mereka wajib duduk di belakang dan mengobservasi serta menulis hal yang perlu untuk bahas refleksi.  Artinya mereka tidak hanya asal terjun mengajar,  tapi punya kewajiban belajar terlebih dahulu dari para senior yang sudah puluhan tahun  mengajar. Hal ini membuat mereka paham dengan baik cara mengajar selain ilmu yang mereka gelut di perkuliahan.  Intinya mereka tidak hanya pandai di bidangnya namun juga berkualitas dalam pengajaran. 

Hal spesial lainnya yaitu dalam satu kelas  mereka memiliki 2 guru.  1 guru senior yang mengajar sementara 1 guru  lainnya bertindak sebagai asisten.  Tujuannya adalah agar setiap materi bisa diserap oleh setiap siswa sama rata. Dan jika dalam kelas terdapat siswa yang lambat dalam memahami pelajaran mereka akan mendapat jam tambahan  khusus di bantu oleh guru.  Mereka memiliki prinsip setiap siswa punya hak yang sama dalam mendapatkan  ilmu. 

Konsep belajar di Finlandia tidak hanya terpaku pada buku. Siswa bebas belajar dari bahan  apa saja selama fokusnya sama.  Mereka jarang mendapat tugas karena proses belajar mengajar selalu terfokus dengan baik yang membuat siswa benar-benar paham apa yang mereka pelajari di kelas. Di luar jam pelajaran sekolah mereka boleh memilih pelajaran tambahan  yang diminati seperti kasenian,  bela diri,  olah raga,  dll.  

Di Finlandia tidak ada istilah saling berkompetisi di dalam kelas.  Ini menjadi alasan di sekolah mereka tidak diberikan ujian.  Guru bidang studi tahu benar kemampuan siswa tanpa harus mengetes mereka. Siswa punya kesempatan untuk bertanya dan menambah wawasan ketika mereka merasa kurang memahami materi tertentu.  Tidak istilah rangking karena mereka punya hak sama dalam mendapatkan ilmu. 

Guru di Finlandia merupakan guru pilihan  dari ribuan guru terbaik di negara mereka.  Mereka di pilih menjadi guru bukan hanya karena memiliki IPK tinggi. Mereka menjadi guru karena kemampuan mengajar dan kemampuan di bidang ilmu yang unggul. Yang paling penting mereka menjadi guru karena minat dan dorongan dalam diri mereka. Ini yang membuat mereka mengajar dengan baik karena memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi pendidik yang handal.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun