Mohon tunggu...
Masyitoh Putri Itsnaini
Masyitoh Putri Itsnaini Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang

Kepribadian ekstrovert, Suka menulis, editing, fotografi, dan mempelajari hal-hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Sih, Mengonsumsi Permen Karet Dapat Mencerdaskan Otak?

1 Juni 2022   15:22 Diperbarui: 1 Juni 2022   15:27 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak asing melihat orang di sekeliling kita mengonsumsi permen karet. Permen dengan nuansa manis di penghujung rasanya ini mempunyai bentuk awal padat. Akan tetapi, jika sudah masuk kedalam mulut akan menjadi lunak sehingga menimbulkan sensasi yang khas pada saat kita mengunyah permen tersebut. 

Sebagian orang pun menjadikan permen karet menjadi cemilan favorit yang menemani kesehariannya. Nah, apakah kalian tahu apa saja manfaat dibalik mengonsumsi permen karet? Mari kita kupas bersama-sama.

Pada saat kita melakukan gerakan mengunyah, ternyata ada beberapa bagian otak yang menjadi aktif. Bagian tersebut adalah otak kecil (serebelum), batang otak, motor korteks, kaudata, cingulate, dan lainnya. Selain itu, kandungan gula pada permen karet dapat meningkatkan aliran darah menuju ke jaringan otak sehingga dapat mengaktifkan bagian frontotemporal korteks dan otak kecil.  Mengonsumsi permen karet bebas gula ternyata bisa meningkatkan daya ingat, baik ingatan jangka pendek maupun jangka panjang. 

Selanjutnya, produksi air liur juga akan meningkat pada saat kita mengunyah. Dengan bertambahnya produksi air liur ini dapat mengubah pH liur menjadi basa sehingga membuat kita sering menelan. Hasil yang akan didapatkan adalah asam lambung menjadi netral karena asam tersebut akan naik ke kerongkongan sehingga iritasi pada kerongkongan ikut berkurang.  

Air liur tersebut juga akan membersihkan celah gigi, menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri, serta membawa antibodi untuk melawan kuman penyebab gigi berlubang. Mengunyah permen karet juga dapat mengurangi hormone kortisol sehingga dapat mengurangi stress maupun rasa cemas. Nah, ternyata banyak sekali manfaat yang didapat dengan mengonsumsi permen karet.
Akan tetapi, jangan salah sangka jika kalian mengonsumsi permen karet secara berlebihan juga akan bertambah banyak manfaatnya. Ini adalah kesalahan yang fatal. Perlu kalian ketahui, bahan kimia yang terdapat pada permen karet juga akan menimbulkan dampak yang buruk jika kalian mengonsumsi secara berlebihan.

 Mau tau apa saja bahan kimia yang terdapat pada permen karet? Yang pertama adalah aspartam. Menurut Health Wyze Report, aspartam merupakan eksitotoksin yang membuat sel saraf di otak terlalu aktif sehingga rentan rusak. 

Aspartam juga memiliki kandungan yang hampir sama dengan potasium asesulfam yang bersifat memicu kanker (karsinogen). Selanjutnya, ada Buthyl Hidroksi Toluene (BHT) merupakan jenis suplemen diet umum ditemukan dalam permen karet dan makanan olahan lain juga bersifat karsinogen. 

Bahan selanjutnya ialah kalsium fosfat yang berfungsi sebagai pemutih pada permen karet dan dapat meninggalkan residu yang bersifat toksik. Masih ada bahan lainnya yang memberikan dampak negatif bagi pengonsumsi antara lain elastomer, resin, plasticizer, filler, antioksidan, titanium dioksida, dan lainnya. 

Pada saat ini, telah diproduksi berbagai macam permen karet yang mengandung sukrosa dan bahan pemanis pengganti lainnya seperti sorbitol, manitol, dan xilitol, yang biasa disebut sugar free. Tentang manfaat yang diberikan pada saat mengunyah permen karet setelah makan karbohidrat telah banyak dilakukan penelitian. 

Menurut penelitian yang dilakukan Gales dan Nguyen (2000), permen karet yang mengandung xilitol lebih efektif mereduksi karies dibandingkan dengan permen karet yang mengandung sorbitol. 

Jumlah koloni Streptococcus mutans di dalam plak gigi individu yang mengunyah permen karet yang mengandung xilitol lebih rendah dibandingkan dengan jumlah koloni Streptococcus mutans di dalam plak gigi individu yang mengunyah permen karet yang mengandung sorbitol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun