Mohon tunggu...
Masyita Crystallin
Masyita Crystallin Mohon Tunggu... Lainnya - Ekonom Senior dan Pakar Ekonomi Hijau

Masyita Crystallin adalah Partner at Systemiq and Head of Asia Pacific Sustainable Finance and Policy. Ia juga menjabat sebagai Co-chair Deputy of Coalition of Finance Minister for Climate Action. Berbekal pengalaman sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan RI, Kepala Ekonom di Bank DBS Indonesia dan ekonom Bank Dunia, Masyita telah memainkan peran strategis dalam perumusan kebijakan fiskal dan makroekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, ia juga berperan sebagai Dewan Komisaris Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan holding asuransi, penjaminan dan pasar modal. Masyita menyandang gelar PhD dari Claremont Graduate University. Ia ingin memberikan sumbangsih pada kebijakan ekonomi Indonesia termasuk ekonomi dan aksi iklim global.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Surplus Neraca Perdagangan di Tengah Fluktuasi Global

17 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 18 Januari 2025   04:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya gas alam, minyak nabati, dan logam mulia. Pada sektor agrikultur mengalami peningkatan permintaan global sehingga terjadi lonjakan harga pada kopi, dan coklat.

Di sisi lain, beberapa bahan pangan seperti daging ayam, kedelai terus menerus menunjukkan tren penurunan harga. Serta beberapa komoditas lainnya menunjukkan kecenderungan harga yang stabil seperti batu bara, minyak mentah, pupuk, logam industri, serta beberapa hasil perkebunan seperti tembakau dan gula.

Indonesia dapat memanfaatkan momentum dinamika harga yang terjadi untuk mendorong ekspor komoditas unggulan dan membatasi ketergantungan pada komoditas yang memiliki kerentanan pada volatilitas harga global.

Beberapa agenda seperti hilirisasi industri, efisiensi distribusi komoditas, dan diversifikasi pasar ekspor dapat menjadi strategi utama untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Swasembada Energi: Kunci Transformasi Ekonomi Berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun