Keberlanjutan lingkungan adalah kunci masa depan pariwisata. Menjaga lingkungan, pengelolaan sampah, dan konservasi alam menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Lingkungan yang terjaga tidak hanya menjaga keberlangsungan sektor pariwisata, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi ramah lingkungan di mata dunia.
Baca juga: Surplus USD 5,9 Miliar: Momentum Penguatan Ekonomi Nasional
Lingkungan Pendukung Pariwisata Indonesia
Wisatawan global dari negara maju sering kali memperhatikan aspek pendukung pariwisata sebelum memutuskan kunjungan destinasinya, seperti aspek keamanan, fasilitas kesehatan, dan higienitas. Peningkatan layanan pad aspek-aspek tersebut menjadi kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan, aman, dan nyaman.
Baca juga: Indonesia dan Diplomasi Iklim di COP29: Peluang dan Tantangan di Tengah Geopolitik Global
Pendukung Usaha Wisata
Pendukung usaha wisata utamanya Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu ditingkatkan untuk menyasar pasar lebih luas. Data Pew Research Center menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat perjalanan keluar negeri tertinggi, sperti Swedia dan Belanda, belum menjadi fokus utama promosi pariwisata Indonesia. Digitalisasi harus ditingkatkan untuk menjangkau wisatawan global dan memudahkan wisatawan memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
Pemerintah telah menetapkan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan dunia yang berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Upaya peningkatan konektivitas domestik dan global; diversifikasi produk wisata; pengembangan sumber daya manusia serta UMKM pariwisata menjadi langkah tepat untuk menuju visi yang ingin dicapai.
Pariwisata yang dikelola dengan basis keberlanjutan dan pendekatan yang terintegrasi, dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya sinergi antar pemangku kepentingan, tantangan utama tersebut dapat dihadapi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah wisata dunia.
Baca juga: Menyongsong Pertumbuhan Ekonomi 8% di Indonesia, Mungkinkah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H