Mohon tunggu...
Masyita Crystallin
Masyita Crystallin Mohon Tunggu... Lainnya - Ekonom Senior dan Pakar Ekonomi Hijau

Masyita Crystallin adalah Partner at Systemiq and Head of Asia Pacific Sustainable Finance and Policy. Ia juga menjabat sebagai Co-chair Deputy of Coalition of Finance Minister for Climate Action. Berbekal pengalaman sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan RI, Kepala Ekonom di Bank DBS Indonesia dan ekonom Bank Dunia, Masyita telah memainkan peran strategis dalam perumusan kebijakan fiskal dan makroekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, ia juga berperan sebagai Dewan Komisaris Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan holding asuransi, penjaminan dan pasar modal. Masyita menyandang gelar PhD dari Claremont Graduate University. Ia ingin memberikan sumbangsih pada kebijakan ekonomi Indonesia termasuk ekonomi dan aksi iklim global.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Indonesia dan Diplomasi Iklim di COP29, Peluang dan Tantangan di Tengah Geopolitik Global

22 November 2024   21:53 Diperbarui: 23 November 2024   06:34 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang terulangnya kebijakan Donald Trump yang tidak berpihak pada iklim, dapat berdampak langsung pada inisiatif pendanaan iklim seperti Climate Finance Action Fund (CFAF). CFAF merupakan himpunan dana sukarela dari negara-negara penghasil bahan bakar fosil untuk mendukung aksi iklim di negara berkembang. Kebijakan Donald Trump yang pro energi fosil akan mempengaruhi menurunnya peluang pendanaan dan menambah beban bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk menjadi COP29 sebagai momentum untuk memimpin negara-negara berkembang dalam memperjuangkan pendanaan yang lebih inklusif dan adil. 

Mengingat ada target NDC pada tahun 2050 yang harus dicapai, Indonesia harus siap dengan strategi mitigasi, adaptasi, dan transisi energi. Sebagai negara dengan potensi energi terbarukan yang melimpah dari panas bumi hingga energi surya. Indonesia memiliki posisi unik untuk menarik investasi internasional sembari menurunkan emisi domestik. 

Dengan komitmen yang kuat, transparansi dalam pengelolaan dana, dan strategi aliansi yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk memainkan peran kunci dalam upaya global mengatasi krisis iklim. Keberhasilan dalam forum ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga memastikan ketahanan iklim domestik yang lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun