Peluang terulangnya kebijakan Donald Trump yang tidak berpihak pada iklim, dapat berdampak langsung pada inisiatif pendanaan iklim seperti Climate Finance Action Fund (CFAF). CFAFÂ merupakan himpunan dana sukarela dari negara-negara penghasil bahan bakar fosil untuk mendukung aksi iklim di negara berkembang. Kebijakan Donald Trump yang pro energi fosil akan mempengaruhi menurunnya peluang pendanaan dan menambah beban bagi negara berkembang, termasuk Indonesia.Â
Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk menjadi COP29 sebagai momentum untuk memimpin negara-negara berkembang dalam memperjuangkan pendanaan yang lebih inklusif dan adil.Â
Mengingat ada target NDC pada tahun 2050 yang harus dicapai, Indonesia harus siap dengan strategi mitigasi, adaptasi, dan transisi energi. Sebagai negara dengan potensi energi terbarukan yang melimpah dari panas bumi hingga energi surya. Indonesia memiliki posisi unik untuk menarik investasi internasional sembari menurunkan emisi domestik.Â
Dengan komitmen yang kuat, transparansi dalam pengelolaan dana, dan strategi aliansi yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk memainkan peran kunci dalam upaya global mengatasi krisis iklim. Keberhasilan dalam forum ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga memastikan ketahanan iklim domestik yang lebih baik kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H