Mohon tunggu...
Aswika Budhi Arfandy SH
Aswika Budhi Arfandy SH Mohon Tunggu... advokat -

Lawyer and Democracy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelaah Isu Kebocoran Server KPU

12 April 2019   18:11 Diperbarui: 12 April 2019   18:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah tantangan besar bagi KPU. Selain kerja keras berintegritas, KPU juga dituntut kerja cerdas. Sumber daya manusia yang dimiliki, harus berkompeten di segala lini. KPU harus dapat memastikan tidak ada satu celah pun bisa terjadi potensi delegitimasi. Sebab, apabila KPU dianalogikan sebagai seorang wasit, tentu tidak mudah posisinya. Apalagi wasit yang menentukan pemimpin bangsa untuk lima tahun ke depan. Namun yang paling penting, wasit harus tetap mampu berdiri di tengah. Tidak memihak sebelah. Sebab, sekali saja terlihat memihak, publik tentu banyak mengetahuinya.

Saya yakin, seluruh penyelenggara pemilu khususnya di KPU, tetap menjaga netralitas dan integritasnya. Tekanan demi tekanan itulah yang sebenarnya menjadi "angin" yang mengesankan KPU bisa condong ke kiri dan ke kanan. Bukankah semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya? Semakin berkualitas kinerjanya, tentu semakin gencar pula tekanannya.

Untuk memastikan "sang angin" tidak mampu merobohkan, tentu kerjasama yang baik antara KPU dan seluruh elemen pendukung pemilu, sangat diperlukan. Kondisi ini membutuhkan figur-figur yang mampu bekerja tim dengan baik. Sebuah tim besar yang mampu memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan baik dan penuh integritas, serta jauh dari kecurangan-kecurangan. Semoga pemilu berjalan lancar, menghasilkan pemimpin bangsa yang terbaik. Dan KPU sebagai wasit, mampu menjalankan kompetisi dengan fairplay serta berakhir khusnul khatimah! (*)

*) Penulis adalah advokat pegiat demokrasi, tinggal di Pacitan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun