Mohon tunggu...
wesiyadi
wesiyadi Mohon Tunggu... Teknisi - support engineer

belajat membuat game www.wesigear.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Buku Belum Tergantikan Media Digital

12 Maret 2017   14:29 Diperbarui: 12 Maret 2017   14:57 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkebangan teknologi digital hampir menyentuh semua bidang diantaranya termasuk media cetak.  Perusahaan publishing yang menggunakan media cetak fberbasis fisik  berbondong-bondong melakukan diversifikasi ke media digital terutamanya online. Penggunaan kertas sebagai media cetak menjadi usang saat ini. Koran terbitan kertas menjadi begitu kuno untuk dibaca walaupun dalam beberapa hal koran kertas tetap unggul dalam memberikan muatan dalam ketajaman berita maupun analisa lebih detil. Peminat koran kertas menjadi eksklusif namun jumlah pembaca koran digital onlne tumbuh pesat. Disamping kebutuhan kecepatan update berita yang tinggi.

Lain koran  lain buku. Demikian pula terjadi pada buku dimana media digital dengan mudah mengkonversi sebuah buku berbasis kertas menjadi bentuk digital yang mudah dibawa kemanapun. Ebook merupakan buku elektronik yang dibaca melalui software eReader menggunakan komputer, tablet atau smartphone. Walaupun ebook menawarkan biaya beli lebih rendah dan kemudahan mendapatkannya secara online kenyataannya minat membeli buku tidak pernah turun drastis. Toko buku tidak pernah sepi peminat sampai saat ini.

Ada beberapa alasan peminat buku tetap membeli buku kertas di toko buku

  • Buku merupakan koleksi benda seni. Walaupun hal ini tidak berlaku untuk buku manual pemakaian alat atau buku teknik komputer.
  • Membaca tulisan di media kertas tidak membuat mata menjadi cepat lelah. Hal ini berbeda pada layar monitor yang memancarkan cahaya sehingga mata menjadi cepat lelah.
  • Fitur kemudahan yang diberikan media digital seperti search , link ataupun tombol pagination menyebabkan pembaca sering tergoda untuk melompat halaman untuk mengetahui akhir tulisan yang pada akhirnya pembaca kehilangan nyawa sebuah buku.
  • Mengunjungi toko buku masih menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk bersosial maupun rekreasi. Penulis sendiri rutin mengunjungi toko buku untuk mencari koleksi buku terbaru.

Apakah pembaca Kompasiana setuju?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun