3.Ditengah pergaulan hidup dengan situasi kondisi ipoleksosbudhankamnagnasda yang gaduh riuh, keras, penuh predator, hukum rimba, sesat,tipu-tipuan, reka-rekaan, penuh kelicikan dan kekerasan, jangan ikut arus. Mari kibarkan bendera setengah tiang setiap kali mendapati nama pelaku kejahatan, korupsi, manipulasi, bandar narkoba, penyelundupan ternyata ada embel-embel nama santo santa yang gagal mereka jadikan inspirasi untuk sucikan kehidupannya. Buanglah ragi lama, jadikan adonan baru.
4.Yang kecil di mata manusia dapat menjadi hebat, dahsyat, berkat dan mujizat ketika ditangan-Nya. Di tengah kelemahan, ketidakberdayaan, keringkihan, kemustahilan, kekecilan, keterpojokan, penganiyaan, pelecehana, hambatan, mari tetap tiada henti mengulang dan mengulang refren kehidupan :” Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya... tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.
.
Dalam keadaan dan peristiwa suka derita, manis pahit, sehat sakit, sukses gagal, cerah kelabunya kehidupan nada dasar orang beriman adalah syukur, sukacita, semangat, jadi berkat. Untuk sampai kualitas kehidupan demikian, tiada jalan pintas. Satu-satunya jalan adalah beri kesempatan dan biarkan Tuhan untuk membentuk diri dan hidup kita seturut mau-Nya, sebagaimana Yesus selalu “kebak mencep-mencep” sampai luber melimpah, full kehendakNya! Jika demikian setiap kali mendengar, membaca, mengucapkan selamat Paskah, sudah pas-kah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI