Pertemanan adalah hubungan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, dan kesamaan minat. Ia bisa menjadi sumber kebahagiaan, dukungan, dan pertumbuhan, namun juga bisa menjadi sumber kecemasan dan kekecewaan. Untuk memahami lebih dalam tentang pertemanan, mari kita bedah berbagai aspeknya.
Tingkatan Pertemanan
Tidak semua hubungan yang kita sebut "teman" memiliki tingkat kedekatan yang sama. Secara umum, pertemanan dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan:
-
Kenalan:Â Seseorang yang sudah kita kenal, namun belum tentu memiliki hubungan yang sangat dekat atau akrab. Hubungan dengan kenalan biasanya lebih bersifat umum dan tidak terlalu personal. Kita mungkin hanya mengenal nama mereka, pekerjaan mereka, atau beberapa informasi dasar lainnya. Orang yang menejadi kenalan tingkat kedekatanya kurang, jarang berinteraksi dan tingkat kepercayaan belum sepenuhnya. Kenalan ini merupakan awal dari pertemanan apabila kuantitas interaksinya lebih banyak dan saling memahami lebih dalam. Contoh kenalan diantaranya : tetangga, teman dari teman, rekan kerja, dan kenalan di sosmed.Â
Teman: Hubungan yang lebih akrab, melibatkan percakapan yang lebih dalam dan kegiatan bersama.
Sahabat: Hubungan yang sangat dekat, melibatkan kepercayaan, dukungan, dan keintiman.
Ciri-Ciri Teman Sejati
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, teman sejati adalah aset berharga dalam hidup. Selain ciri-ciri yang telah disebutkan, ada beberapa aspek lain yang membedakan mereka:
Empati:Â Mereka mampu merasakan apa yang kita rasakan dan memberikan dukungan yang sesuai. Seorang teman sejati bisa menunjukkan rasa empatinya ketika koita dalam keadaan senang atapun sedih. Tidak hanya pada saat senang saja.
Menerima kekurangan: Mereka menerima kita apa adanya, termasuk kekurangan dan kelemahan kita.Mereka mampu menerima kita apa adanya, termasuk segala kekurangan dan kelemahan yang kita miliki. Ini adalah tanda bahwa mereka benar-benar peduli dan menghargai kita sebagai pribadi.
Membantu kita tumbuh:Â Mereka mendorong kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita. Hubungan pertemanan yang sehat dan positif bisa menjadi katalisator bagi perubahan diri kita ke arah yang lebih baik. Teman mampu membantu mengatasi kesulitan, memberikan umpan balik yang jujur, menjadi contoh dan inspirator yang baik.Â
Menjaga rahasia: Mereka dapat dipercaya untuk menjaga rahasia kita. Kepercayaan adalah pondasi penting dalam setiap hubungan, terutama dalam persahabatan. Ketika kita bisa mempercayai teman kita untuk menjaga rahasia, kita akan merasa lebih nyaman dan aman untuk berbagi perasaan dan pikiran yang paling dalam.
Tidak iri: Mereka merasa bahagia atas keberhasilan kita dan tidak iri. Seorang teman sejati tidak akan merasa iri dengan pencapaian atau keberhasilan teman lainnya. Sebaliknya, mereka akan ikut merasa senang dan bangga dengan kesuksesan teman-temannya
Membedakan Teman Sejati dan Teman yang Modus
Membedakan teman sejati dan teman yang modus memang membutuhkan ketelitian. Selain ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, perhatikan juga pola perilaku mereka. Teman yang modus cenderung:
Inkonsisten: Perilakunya berubah-ubah tergantung pada situasi. Memiliki teman yang perilakunya tidak konsisten memang bisa membuat frustrasi. Kadang mereka menunjukkan ketertarikan, namun di waktu lain bersikap acuh tak acuh. Perilaku seperti ini bisa membuat kita bertanya-tanya dan merasa tidak nyaman.
Manipulatif:Â Mereka seringkali mencoba memanipulasi kita untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Teman manipulatif adalah orang yang dengan sengaja memanipulasi perasaan, pikiran, atau perilaku orang lain untuk keuntungan pribadi mereka. Mereka seringkali terlihat ramah dan perhatian, namun di balik itu semua, mereka memiliki tujuan tersembunyi.
Membanding-bandingkan:Â Mereka sering membandingkan kita dengan orang lain. Memiliki teman yang sering membandingkan kita dengan orang lain memang bisa membuat kita merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Perilaku ini seringkali dilakukan tanpa sadar, namun dampaknya bisa sangat terasa.
Membicarakan orang lain di belakang:Â Mereka tidak memiliki loyalitas pada teman-temannya. Memiliki teman yang suka menggosip memang bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Namun, dengan komunikasi yang baik dan sikap yang tegas, kita bisa mengatasi masalah ini. Ingat, kita semua berhak mendapatkan perlakuan yang baik dan lingkungan yang positif.
Contoh Perilaku Teman yang Modus
Si Parasit: Orang yang selalu meminta bantuan tanpa pernah membalas.
Si Pencari Popularitas: Orang yang berteman hanya untuk meningkatkan status sosialnya.
Si Penggosip:Â Orang yang senang menyebarkan gosip tentang orang lain.
Si Manipulator: Orang yang selalu berusaha mengendalikan orang lain.
Menjaga dan Membangun Persahabatan
Persahabatan adalah salah satu anugerah terindah dalam hidup. Memiliki teman yang tulus dan mendukung bisa membuat hidup kita lebih berarti. Untuk menjaga dan membangun persahabatan yang sehat, kita perlu:
Komunikasi yang terbuka: Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan pikiran dengan temanmu.
Saling menghargai: Hargai waktu dan perhatian temanmu.
Bersikap tulus:Â Jadilah diri sendiri dan tunjukkan ketulusan hati.
Berkompromi:Â Siap untuk berkompromi demi menjaga hubungan.
Maafkan dan memaafkan:Â Tidak ada manusia yang sempurna, jadi belajarlah untuk memaafkan dan meminta maaf.
Dampak Pertemanan yang Tidak Sehat
Pertemanan yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional kita. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Stres dan kecemasan: Berinteraksi dengan orang yang toxic dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Depresi: Perasaan kesepian dan terisolasi dapat memicu depresi.
Kurang percaya diri: Kritik dan penilaian negatif dari teman dapat menurunkan rasa percaya diri.
Persahabatan adalah relasi sosial yang sangat berharga dalam kehidupan manusia. Kualitas hubungan pertemanan sangat bervariasi, mulai dari sekadar kenalan hingga sahabat sejati. Teman sejati memiliki ciri khas seperti empati, penerimaan, dukungan, dan kesetiaan. Mereka mampu menjadi sumber kekuatan, inspirasi, dan kebahagiaan dalam hidup kita.
Untuk menjaga dan membangun persahabatan yang sehat, diperlukan upaya dari kedua belah pihak. Komunikasi yang terbuka, saling menghormati, dan saling mendukung adalah kunci utama dalam membangun hubungan persahabatan yang langgeng.Â
Sampai dengan usia saat ini yang sudah 40 tahun, semakin menyadari makna dalam hubungan, baik itu perkenalan, pertemanan maupun persahabatan. Dan yang saya alami saat ini ternyata teman sejati yang tulus tanpa modus, saling memaafkan,saling mendukung dalam pertumbuhan adalah persahabatan  dengan suami.
" A friend is someone who knows all about you and still loves you." - Elbert Hubbard
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H