Aku sempat bertanya:
Di mana timur dan barat bertemu?
Sampai mana dua yang berlainan akan bersatu?
Tak perlu teori bertele, cukup katakan di mana itu saja.
Satu detik, ketika nyawa tak berharga
Aku meraih titik tengah dua pertemuan:
kaki kiri di pucuk perpisahan,
kaki kanan di pangkal kerinduan.
Mengapa jauh sekali?
Haruskah sebanyak ini korbannya?
Rasa berserah yang selama ini ku damba,
Haruskah ku jamu Izra'il sekali lagi?
Agar kujumpai titik temu
Agar tangis dan senyum bersatu
Agar jiwa dan raga jelas bedanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H