Mohon tunggu...
Masuda Rizqiya
Masuda Rizqiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda Generasi Z terhadap Gerakan Keagamaan

9 Juli 2023   11:35 Diperbarui: 9 Juli 2023   11:38 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jadi, disetiap generasi pasti mempunyai ciri khas tersendiri dan ciri khas terbentuk dari perubahan zaman itu sendiri. Misalnya seperti generasi Z, generasi Z merupakan generasi yang lahir ketika teknologi berkembang dengan pesat, yang mana semua pemuda mahir dalam bidang teknologi, informasi. Mereka jauh lebih luas dan bebas dalam menunjukkan eksistensinya melalui berbagai media sosial yang meliputi WhatsApp, Instagram, Tiktok, Facebook, Line, Yutube,  dsb. Selain itu juga generasi Z bisa dikatakan sebagai generasi yang mandiri karena generasi Z ini bisa berkembang dan memilih bekerja dan belajar dengan caranya sendiri. Oleh sebab itu, para gen Z tumbuh sebagai generasi open minded, kritis, menjunjung kebebasan dan berani.

Nah, selain apa yang sudah disebutkan diatas. Generasi Z juga perlu untuk belajar mengenai gerakan keagamaan, yang mana gerakan keagamaan ini adalah suatu perilaku kolektif yang mendorong orang untuk melakukan tindakan sosial terhadap Aktifitas-aktifitas maupun dari kegiatan-kegiatan keagamaan. Melalui gerakan keagamaan, generasi Z memiliki potensi besar untuk membawa perubahan yang signifikan dalam dunia keagamaan. Generasi Z juga dikenal memiliki semangat inklusifitas dan kesadaran sosial yang kuat. Seringkali mereka menunjukkan kepedulian terhadap ketidakadilan dan ketimpangan didunia. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan perjuangan untuk keadilan sosial, perdamaian, dan keberlangsungan kehidupan.

Gerakan keagamaan generasi Z cenderung lebih inklusif dan terbuka terhadap perbedaan. Mereka menantang norma-norma yang kaku dan memperjuangkan toleransi, penghormatan, serta penerimaan terhadap individu dengan latar belakang agama yang berbeda. Didalam studi kasus, generasi Z mempunyai cara baru untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang lebih relevan dan menarik bagi generasi ini. Selain itu, generasi Z bisa menggunakan keahlian teknologi mereka untuk memperluas jangkauan pengajaran dan pengembangan agama. Mereka bisa membuat konten-konten yang kreatif, Podcast ataupun Blog untuk membantu menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan menginspirasi orang lain dalam memahami dan mengembangkan hubungan mereka kepada Tuhan.

Namun, disisi lain generasi Z ini menghadapi sebuah tantangan yang cukup unik karena seringkali mereka teralihkan oleh hiburan dan informasi yang tersedia diujung jarinya, oleh karena itu nilai dan gerakan keagamaan ini bisa membantu mereka untuk bisa menjadi generasi inklusif dan inovatif. Dan dari sini secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa, gerakan keagamaan generasi Z bisa menjadi kekuatan positif dalam menjembatani dan mendorong pemahaman serta perdamaian dalam berbagai etnis. Dengan menggunakan teknologi dan semangat sosial mereka, generasi Z mempunyai potensi besar untuk mebentuk masa depan keagaman yang lebih dinamis dan bisa mengikuti dan mengiringi perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun