PENANGGULANGAN SAMPAH DENGAN BERFKIR EKONOMIS
Sampah selalu menjadi isu utama di setiap negara, salah satunya negara Indonesia. Setiap hari jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat terus meningkat seiring berjalannya waktu, tanpa di sadari oleh masyarakat bahwa volume sampah yang telah ditimbulkan mencapai jutaan Ton setiap tahunnya. Dengan beberapa bagian sampah tidak terkelola dengan baik. Tidak hanya menurunkan kualitas kesehatan lingkungan, namun sampah juga dapat menjadikan ancaman pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat, terutama usia yang rentan terkena virus.
Situasi kali ini, Salah satu penyebab utama ialah kurangnya kesadaran masyarakat terkait sampah, dengan begini masyarakat kurang memperhatikan dampak yang akan terjadi di masa depan.Oleh karena itu, pembinaan dalam berfikir kritis mengenai penanggulangan sampah ini perlu ditekankn lagi kepada masyarakat, salah satunya dengan mengedukasi kepada masyarakat bahwasannya masalah sampah ini dapat menjadi peluang untuk mencapai nilai ekonomisnya bagi masarakat sekita. Dengan begitu pendekatan yang lebih berfokus pada aspek ekonomi membuat masyarakat lebih tertarik dan memungkinkan akan lebih beriovasi dalam pengurangan jumlah volume sampah.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah secara ekonomis:
1. Membangun Bank Samapah
Bank sampah merupakan salah satu solusi kreatif yang melibatkan masyarakat dalam pengembangan kemajuan program ini. Sistem ini menyerupai sistem bank yang ada di Indonesi. Dengan adanya bantuan dari masyarakat menyetorkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, kardus, aluminium, logam, duplex, hingga minyak jelantah yang kemudian ditukarkan dengan sejumlah uang sesuai harga yang telah di tentukan.
Langkah utama membangun program Bank sampah :
1.Bentuk kelompok masyarakat yang peduli lingkungan.
2.Sediakan tempat untuk pelaksanaan transaksi dan penyimpanan sampah sementara.
3.Melakukan  kerjasama dengan perusahaan daur ulang untuk menyalurkan sampah yang telah dikumpulkan
Cara kerja sistem bank sampah :
1.Pendaftaran Nasabah
2.Penyetoran sampah Nasabah kepada petugas bank sampah
3.Pemilihan sampah sesuai jenis sampah
4.Proses penimbangan sampah
5.Mencatat nominal hasil penimbangan yang telah di tukar oleh nasabah, dalam buku tabungan yang telah di sediakan
6.Pencairan tabungan, pencairan ini dapat dilakukan sesuai keinginan nasabah.
Â
Manfaat Bank Sampah
Dengan dilakukannya program bank sampah di setiap daerah akan memberikan banyak sekali manfaat yakni, dapat mengurangi volume sampah atau meminmalisir barang barang yang tidak terpakai dan dapat memberikan pemasukan baru bagi masyarakat. Maka dari itu, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tanggung jawab dalam penggunaan sampah. Adanya program bank sampah ini, dapat disimpulkan bahwa sampah memiliki nilai jual yang tinggi.
2. Mengembangkan Peternakan Maggot
Maggot ialah larva yang berasal dari lalat Black Soldier Fly atau yang sering disebut lalat tentara hitam. Dalam inovasi kali ini dapat membantu pengolahan sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, cangkang telur,limbah dapur, bangkai hewan dan masih banyak lagi. Maggot memiliki sifat yang efisien dalam penguraian sampah organik dengan cepat.
Langkah Memulai  usaha Peternakan Maggot :
1.Siapkan media atau lahan khusus untuk budidaya
2.Kumpulkan sampah organik dari rumah tangga maupun limbah pasar
3.Pelihara lalat BSF untuk menghasilkan larva.
Manfaat Peternakan Maggot :
1.Pengurangan Sampah Organik
Maggot dapat mengurakan sampah organik dengan cepat dan menjadikan kompos yang bermanfaat bagi petani
2.Pendapatan Tambahan
Dengan melakukan budidaya maggot menjadikan peluang usaha yang memilki jumlah lebih banyak dari modal awal, dan juga maggot dapat dijual sebagai pakan ikan, reptil, dan unggas karena maggot memiliki kndungan protein yang tingi,
3.Ramah Lingkungan
Dalam melakukan budidaya maggot ini selama proses tidak menghasilkan limbah dan polusi udara atau bau menyengat berlebihan.
3. Menerapkan sistem rycycling
Selain dua cara di atas, proses yang satu ini melibatkan sampah anorganik seperti sampah plastik, kaca, logam, aluminium, dan kertas yang diubah menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi, seperti tas dari plastik bekas, furnitur dari kayu limbah, atau pot tanaman dari botol bekas. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas masyarakat sekaligus menciptakan produk ramah lingkungan yang diminati pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H