Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Baik berupa makhluk hidup maupun benda mati. Dalam istilah IPA, disebut dengan komponen biotik dan abiotik.Â
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup. Misalnya : tumbuhan, hewan, jamur, mikroorganisme, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda mati ( makhluk tak hidup). Misalnya: batu, pasir, air, suhu, dan sebagainya.Â
Jika kita perhatikan dengan teliti, di era sekarang kondisi lingkungan semakin memprihatinkan. Tidak hanya lingkungan darat, tetapi juga perairan. Baik air tawar, maupun air laut.Â
Kemajuan teknologi yang semakin pesat, industri yang semakin meningkat, dan aktivitas manusia yang semakin padat, semuanya membawa dampak bagi lingkungan. Baik dampak positif maupun dampak negatif.Â
Kemajuan zaman dapat meningkatkan kesejahteraan tatkala segala kebutuhan lebih cepat terpenuhi, mudah, dan tidak sengsara seperti pada zaman nenek moyang kita dulu. Ingin ke luar kota di zaman sekarang, sangat mudah. Alat transportasi semakin maju dan terus berkembang. Tidak lagi harus jalan kaki jika ingin bepergian.Â
Tetapi dampak negatif pun tidak dapat kita elakkan. Misalnya semakin bertambahnya sampah ( limbah) karena aktivitas rumah tangga dan perindustrian.Â
Hal yang tampak sepele ketika orang dengan bebas membuang sampah sembarangan, mula-mula memang tidak terlalu mengkhawatirkan. Tetapi semakin banyak orang yang kurang memiliki kesadaran bagaimana cara mencintai lingkungan, menjadikan keadaan lingkungan perlu perhatian lebih.Â
Lihat saja di pinggir pantai. Ketika kita ingin bermain pasir dan air, ternyata kondisinya tidak sesuai dengan harapan. Sampah tak hanya berserakan di atas hamparan pasir, tetapi juga menyebar hingga menimbun karang.Â
Di darat pun sama pula. Di jalan raya hingga di pelosok desa, sangat mudah menemukan timbunan sampah dengan kondisi yang sulit kita bersihkan. Sungai tercemar, populasi ikan dan hewan di perairan pun menjadi terganggu.Â