Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak tidak ada yang sama. Walaupun anak ada yang lahir dari rahim yang sama. Sebab setiap individu memiliki keunikan sendiri.Â
Ada anak yang fisiknya tumbuh dengan normal seperti anak-anak sebayanya. Tetapi secara psikis, dari beberapa anak dengan fisik yang sama memiliki perkembangan kedewasaan dan emosi yang berbeda.Â
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.Â
Emosi juga berarti keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan) ; keberanian yang bersifat subyektif.Â
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab keberagaman emosi pada anak.Secara garis besar dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam, dan faktor dari luar.
Faktor luar, antara lain: (1) Faktor Lingkungan, sedangkan faktor dari dalam dapat berupa :(2) Faktor keluarga, (2) Faktor Genetik.Â
Faktor lingkungan yang dapat memengaruhi emosi pada anak, sangat beragam. Tekanan teman, keadaan/situasi lingkungan bermain, persaingan, dan lain-lain, dapat memengaruhi emosi anak. Misalnya ketika anak menginginkan sebuah kemenangan dalam sebuah permainan, tetapi keadaan dan persaingan antar teman justru berdampak pada kegagalan.
Emosi anak dapat meluap, bahkan kadangkala sulit dikendalikan. Sifat ingin menjadi pemenang dengan didorong nafsu yang keliru, seharusnya diperhatikan. Sehingga orang tua dapat membantu anak, bagaimana cara mengendalikan emosinya jika suatu keinginan/keadaan berbalik seratus delapan puluh derajat dari harapan.Â
Inilah mengapa faktor keluarga sangat penting dalam membantu mengelola emosi anak pada masa perkembangan mereka.