Adapun faktor genetik sudah menjadi bawaan dari gen yang diwariskan dalam keluarga. Tetapi bukan berarti orang tua yang pemarah, mewariskan gen pemarah yang sama pada anak. Atau sebaliknya, anak yang mudah marah (emosi) pasti keturunan dari orang tua yang pemarah.Â
Bermain bersama anak dapat menjadi salah satu cara untuk membantu anak mengendalikan emosinya. Dengan bermain atau mendampingi saat anak bermain dapat menjadi sarana yang memudahkan orang tua mengetahui emosi anak.
Misalnya ketika anak memilih bermain tembak-tembakan yang membangkitkan emosi ketika kalah/menang, maka orang tua yang ikut bermain dapat menjadi pesaing yang sehat dalam permainan tersebut. Sambil bermain, orang tua dapat sekaligus membiasakan kepada anak, bagaimana cara menghadapi masalah ketika bermain. Demikian pula untuk kegiatan lainnya yang dapat dilakukan bersama mereka.Â
Namun seringkali, orang tua lebih memilih sebagai penonton saat anak-anak bermain dan kadang-kadang kurang peduli pada proses pengelolaan emosi yang terjadi pada masing-masing anak.Â
Seharusnya, orang tua dapat menjadi pembimbing, sekaligus pendamping untuk menumbuhkan emosi positif sehingga anak tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H