Permasalahan sampah hingga sekarang ini tidak kunjung usai. Bahkan jumlah sampah semakin meningkat. Tumpukan sampah tidak hanya di lingkungan sekitar rumah, tetapi di banyak tempat lainnya keberadaan sampah semakin merajalela.Â
Ketika dulu nenek moyang kita belum menggunakan bahan plastik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, permasalahan sampah tidak seperti sekarang ini. Paling hanya seputaran sampah rumah tangga berupa sisa makanan, dedaunan, dan sampah organik lainnya.Â
Rata-rata pada zaman dulu hingga sekarang, untuk menangangi masalah sampah dibuat mudah. Apalagi jika bukan dengan cara membakar sampah. Sebab cara tersebut cukup cepat dan praktis untuk mengurangi bahkan menghilangkan sampah di lingkungan sekitar.
Membakar sampah haruskah dilakukan? Tentunya jangan. Sebab di era sekarang, sampah yang melimpah tidak hanya berupa sampah organik. Tumpukan sampah justru banyak mengandung bahan anorganik yang sulit di hancurkan.Â
Sampah plastik saja misalnya. Hingga ratusan tahun zat-zat yang terkandung di dalamnya belum tentu dapat dihancurkan. Sampah plastik menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan.Â
Dampak sampah dalam kehidupan tidak hanya sekedar menyebabkan lingkungan menjadi kotor. Sampah dapat menyebabkan polusi pada lingkungan. Baik polusi udara, tanah, maupun perairan.Â
Sampah yang dibakar dapat membahayakan kesehatan. Tidak hanya menyebabkan aroma tak sedap dari pembakaran, tetapi dengan membakar sampah dapat menimbulkan permasalahan yang lebih buruk.Â
Bahan-bahan yang terbakar dapat menimbulkan pencemaran, dan bisa jadi sangat membahayakan. Orang yang membakar sampah seringkali tidak peduli dengan jenis sampah yang dibakar. Apakah sampah tersebut tergolong aman, ataukah mengandung bahan kimia yang berbahaya.Â
Lalu, bagaimana upaya kita untuk menanggulangi dampak sampah? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan. Sejak lama kita sudah mengenal istilah 3R ( recycle, reduce, reuse). Tiga hal ini jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh, sebenarnya sudah dapat mengurangi dampak negatif sampah bagi lingkungan.Â
Bagaimana cara mudah memanfaatkan sampah plastik yang ada di sekitar kita? Botol plastik bekas sebenarnya dapat kita sulap menjadi berbagai karya. Dengan kreativitas, botol plastik dapat menjadi ecobrick dan wadah-wadah yang cantik. Dapat pula kita jadikan pot bunga beraneka warna.Â
Seperti yang sudah dilakukan oleh siswa-siswi di SMPN 2 Loceret kabupaten Nganjuk ini, sampah plastik dapat dijadikan ecobrick dan ditata sedemikian rupa sebagai hiasan pada gazebo. Sedangkan pot dari botol plastik dibuat warna warni dengan aneka bentuk untuk tempat tanaman.Â
Selain mengurangi dampak penumpukan sampah plastik, lingkungan menjadi bersih tanpa harus membakar sampah. Tanaman yang ada pun dapat menambah kesegaran lingkungan, walaupun cukup ditanam dalam pot dari sampah anorganik.Â
Selain botol plastik bekas, tas plastik pun juga dapat digunakan untuk bahan membuat hasta karya. Misalnya dibentuk menjadi bunga, tempat pensil, pakaian pesta, dan sebagainya. Jadi tak harus membakar sampah untuk menghilangkan keberadaan sampah di sekitar kita.Â
Mari lindungi bumi ini dengan cara yang bijak. Biasakan hidup bersih, tumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan, jangan membakar sampah dan jangan membuang sampah sembarangan.Â
Siapa sangka, kelak sampah yang kita kelola menjadi ladang rezeki yang tak terhingga.Â
Nganjuk, 25 Juni 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H