Secara tidak langsung, jika anak-anak kita mampu menyerapnya, maka mereka akan sedikit belajar tentang bahasa asing terutama bahasa inggris. Karena dalam game bahasa yang dipakai adalah bahasa inggris dan secara tidak langsung berpengaruh pada kemampuan komunikasi.
Dalam game online tingkat keecerdasan seseorang juga dapat diasah karena dituntut berpikir kritis untuk menggunakan taktik dan strategi yang tepat agar menjadi pemenang.Â
Game online juga mengajarkan bahwa persaingan itu sangat berat. Hal itu jika kita atau remaja kita berpikir kritis, mereka akan mampu mengambil kesimpulan bahwa setiap hal itu melalui sebuah perjuangan, strategi dan harus di perjuangkan. Dalam permainan juga di tuntut untuk mampu bekerjasama, tidak egois dan berjuang bersama sampai permainan berakhir.Â
Begitu pula anak-anak kita jika ingin menjadi juara kelas, maka harus belajar keras dengan rajin, mengikuti les ataupun selalu berlati soal-soal. Sehingga perjuangan dari belajar itu mereka bisa mendapatkan nilai yang baik, berprestasi dan tentu saja mereka akan bangga dengan hasil perjuangannya tersebut.Â
Di sisi lain anak-anak kita, remaja kita mampu bersosialisasi dilingkungan rumah, sekolah, mampu bekerja sama, menumbuhkan rasa empati dan bersosial. Pola pikir itu yang seharusnya kita tanamkan pada anak kita.Â
Bukan hanya mengeluhkan dampak negatifnya saja tanpa ada pendekatan dan njalinan komunikasi. Dengan pendekatan dan pemahaman yang positif, maka mereka dalam memperlakukan game online juga akan ke arah posistif. Dengan komunikasi dua arah antara orangtua dan anak, maka akan terjalin keterbukaan.
Peranan Orangtua
Maka dari itu peran orangtua akan sangat berpengaruh dalam kesehatan anak-anak kita yang permainan game online begitu mendominasi kehidupannya.
Sebagai orangtua banyak aspek dalam membesarkan anak, cara pendekatan yang bisa di katakan sehat saat anak bermain game online adalah mengatur waktu.Â
Untuk remaja uisa 18 tahun ke atas, kita sebagai orangtua bisa memberikan pengertian untuk membatasi waktu. Pembatasan waktu tersebut dalam penggunaan media apa pun,mulai menonton televisi, bermain game baik pc, tablet ataupun smartphone.Â
Penggunaan media tsb jangan sampai mengganggu waktu istirahat dan memberi waktu untuntu anak bergerak bukan hanya rebahan.
Selain itu anak juga harus di berikan pengertian bahwa rentang usia mereka adalah sekolah, sehingga jangan sampai mengganggu waktu belajar, les ataupun bersosialisasi dengan teman sekolahnya. Sehingga anak ada waktu menggerakkan fisiknya, otaknya juga lebih fres serta cara berpikirnya akan lebih terbuka.