Mohon tunggu...
Mastorro "sang Putra Poci"
Mastorro "sang Putra Poci" Mohon Tunggu... -

memotret dunia dengan mata pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Timpang

8 Agustus 2012   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai kebijakan membuat kita tambah bijak

Jika pendapat dihargai dengan penuh semangat

Andaikata si kaya berjaya dengan suka menderma

Umpama wong cilik hidup nyaman penuh becik

Jikalau etika dijunjung tinggi mengemuka

Misalnya sang pemimpin berpendirian teguh

Andai cinta tetaplah cinta menghiasi harmoni bahagia

Jika loyalitas tetaplah loyalitas dipadu integritas

Namun, kebijakan terkadang menginjak

Tapi, pendapat terkadang dibenci dan diumpat

Namun, si kaya terkadang pongah ketika berjaya

Tapi, wong cilik dibuat resah & tak jarang dihardik

Namun, etika dilibas dengan penuh reka

Tapi, pemimpin terkadang mengeluh sampai peluh

Namun, cinta terkadang dituduh biang derita

Tapi, terkadang  hipokritas bertopeng loyalitas

Realitas memang terkadang  bias dan timpang

Antara asa dan kenyataan ada sekat/penghalang

Inilah tugas kita bagaimana untuk berjuang

Berjuang melawan ketimpangan yang meradang

Bekasi, 6 Juni 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun