Sebagai bukti rasionalnya masyarakat Jawa adalah karya-karya mereka yang kini masih berdiri seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, dan puluhan bangunan-bangunan peninggalan lainnya. Barangkali jika mereka menganggap klenik itu merupakan tindakan perdukunan, bangunan-bangunan yang syarat akan ilmu ukur, arsitektur, dan seni tersebut tidak akan menjadi peninggalan mereka.
Saat ini, yang menjadi misteri terbesar bagi saya adalah, mengapa istilah klenik menjadi begitu identik dengan dunia perdukunan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!