Mohon tunggu...
Mustopa
Mustopa Mohon Tunggu... Petani - Petani

Bercerita dari desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menulis Anti Typo

25 Juli 2023   06:30 Diperbarui: 25 Juli 2023   06:34 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laman pengaturan bahasa Google Account (sumber: dokumentasi pribadi)

Rasanya menjengkelkan, sudah capek-capek menulis tapi ternyata masih banyak typographical error (typo) disana-sini. Ada yang salah huruf, dobel huruf, salah menempatkan huruf kapital, salah menempatkan huruf miring, salah tanda baca atau salah memilih kata yang menyebabkan artikel tak enak dibaca. Semakin memalukan lagi jika artikel tersebut telah diposting baik di blog maupun di media sosial dan telah dibaca banyak orang. 

Bagi pembaca, typo akan berpotensi menurunkan minat baca. Saya sendiri sering mengurungkan membaca ketika menemukan banyak typo di artikel tersebut. Rasanya nggak nyaman dalam membaca. Terkadang jika typonya parah gagasan dan pesannya tidak tersampaikan dengan benar. Dengan demikian, bobot tulisan pun menjadi sangat berkurang.

Ada beberapa sebab mengapa tulisan banyak typo. Namun menurut hemat saya, penyebab paling umum adalah keengganan penulis untuk mengoreksi dengan membaca ulang tulisan yang telah dibuat. Sebab yang lain seperti kemampuan mengetik atau terlalu cepat mengetik menjadi tidak penting karena akan tertutup jika dilakukan koreksi ulang setelah tulisan selesai. 

Ritual membaca ulang artikel terkadang memang menghabiskan banyak waktu. Ada yang mengatakan membaca ulang artikel terkadang membuat penulis tidak percaya diri yang berujung malas menulis. Jika demikian, maka akan sulit konsisten dalam menulis. Namun begitu, typo tetaplah typo, menjengkelkan sekaligus memalukan.

Salah satu solusi untuk mengurangi kebiasaan typo adalah dengan memanfaatkan fitur spelling and grammar check dalam aplikasi pengolah kata Google Dokumen/Google Docs. Meski fitur serupa juga tersedia dalam aplikasi yang lain semacam Microsoft Word, WPS Office, maupun Libreoffice, namun menurut saya Google Docs paling baik dalam mengurangi kebiasaan typo.  

Jika Anda belum familier, Google Docs merupakan aplikasi pengolah kata milik Google yang bekerja secara online dan terintegrasi dengan layanan Google Drive. Aplikasi ini dapat digunakan secara gratis cukup dengan membuat email Google (Gmail). Google Docs tersedia untuk berbagai perangkat baik komputer maupun smartphone. 

Meski pada dasarnya aplikasi ini bekerja secara online, namun di beberapa perangkat file dokumen dapat diakses secara offline. Sebagai contoh di komputer dengan Operating System (OS) Windows, Anda dapat mengunduh Google Drive untuk windows dan kemudian mengatur file agar dapat diakses secara offline. Sementara itu OS Chromebook yang juga merupakan produk Google secara default dapat menyediakan file offline.

Untuk mengakses aplikasi ini, Anda juga memerlukan web browser jika menggunakan komputer, sedangkan untuk smartphone dan tablet android cukup dengan mengunduh aplikasi tersebut di Google Play Store. Meski dapat diakses melalui berbagai web browser, namun yang terbaik adalah dengan menggunakan web browser Chrome yang juga milik Google.

Untuk menghindari typo saat menulis menggunakan Google Docs caranya sangat mudah hanya dengan mengaktifkan menu spelling and grammar. Pertama, klik menu tools. Kedua, sorot menu spelling and grammar. Ketiga, centang (klik) show spelling suggestions dan show grammar suggestions.

Menu splelling and grammar Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)
Menu splelling and grammar Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)

Setelah menu spelling and grammar aktif, Anda dapat menulis seperti biasanya. Jika ada kesalahan ejaan maka akan ada tanda merah dibawah kata yang salah tersebut. Untuk membenahi kesalahan tersebut, cukup melakukan klik pada kata yang salah. Di atas kata tersebut akan muncul saran kata yang tepat. Klik kata tersebut dan secara otomatis kata akan berubah sesuai dengan saran.

Typo di Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)
Typo di Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)

Jika Anda menulis dalam bahasa Indonesia, menurut pengamatan saya sebagian besar saran telah sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada saran yang tak sesuai. Jika menemukan persoalan semacam ini, Anda dapat memasukkan kata yang dianggap tepat dalam kamus pribadi. Caranya klik kata yang bergaris merah, klik menu titik tiga pada saran kata, klik add to personal dictionary.

Persoalan lain yang mungkin Anda temukan yakni fitur tersebut tidak memberikan saran sama sekali sesuai dengan bahasa tulisan (tidak ada garis merah dibawah ejaan yang salah). Masalah ini kemungkinan besar karena pengaturan bahasa Anda untuk layanan Google.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Anda harus merubah atau menambahkan bahasa di pengaturan bahasa layanan Google. Pertama, masuk ke halaman awal Google Docs. Kedua, klik menu garis tiga di pojok kiri atas. Ketiga, klik setting. Keempat, klik link nama bahasa yang berada di bawah tulisan Language. 

Laman pengaturan bahasa Google Account (sumber: dokumentasi pribadi)
Laman pengaturan bahasa Google Account (sumber: dokumentasi pribadi)

Setelah menu tersebut Anda klik, Anda akan dibawa menuju halaman pengaturan bahasa di Google Account. Menu bagian atas preferred language merupakan bahasa default yang digunakan ke dalam seluruh layanan Google. Bahasa ini dapat diubah sesuai dengan keinginan Anda. Namun dengan merubah bahasa tersebut, maka bahasa dalam layanan Google secara keseluruhan akan berubah. Untuk menambahkan bahasa yang Anda inginkan, cukup dengan menambahkan bahasa tersebut melalui menu add another language.

Sejauh yang saya alami, penggunaan Google Docs memang sangat membantu dalam membenahi ejaan yang salah. Akan tetapi, typo tidak sebatas hanya soal ejaan saja. Penggunaan huruf kapital, huruf miring, atau huruf tebal saat ini belum dapat dideteksi oleh aplikasi ini. Oleh karena itu, ritual membaca ulang harus Anda lakukan secara mandiri. 

Sebagai pedoman kepenulisan yang sesuai dengan EYD dapat Anda pelajari melalui situs web Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Setelah mendeteksi kesalahan, maka mengedit merupakan jalan satu-satunya agar artikel semakin cantik. Dalam hal ini, Anda pun dapat menggunakan fitur Google Docs lainnya, yakni fitur peran dalam dokumen. Tersedia 3 fitur peran dalam Google Docs, yakni editing, suggesting dan viewing. Fitur tersebut dapat Anda temukan di menu bagian atas kanan dengan menu default editing yang menggunakan tanda gambar pensil.

Fitur peran Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)
Fitur peran Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)

Untuk mengedit, sebaiknya menggunakan fitur suggesting. Keuntungannya, Anda dapat mengubah dan menghapus kata atau kalimat tanpa menghilangkannya. Kata atau kalimat yang Anda ubah secara otomatis akan tercoret. Dengan demikian, Anda masih dapat mengoreksi ulang apakah perubahan itu sudah tepat atau belum. 

Cara menggunakan fitur ini cukup mudah, pertama klik menu bergambar pensil di bagian kanan atas. Kedua, klik menu suggesting. Setelah peran Anda dalam dokumen berubah, warna tulisan pun akan berubah, defaultnya warna hijau.

Tampilan fitur suggesting Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)
Tampilan fitur suggesting Google Docs (sumber: dokumentasi pribadi)

Untuk mengedit, blok kata/kalimat. Kemudian ganti dengan kata yang sesuai. Di samping kanan dokumen kemudian akan muncul keterangan perubahan yang Anda buat. Jika Anda merasa perubahannya telah sesuai, klik centang maka kata awal akan terhapus. Sebaliknya jika Anda ingin membatalkan perubahan maka cukup dengan klik tanda silang, perubahan yang Anda buat akan terhapus dan kata awal akan kembali.

Ritual membaca ulang dan mengedit memang menghabiskan lebih banyak waktu. Namun demikian, persoalan typo yang menjengkelkan sekaligus memalukan itu sedikit demi sedikit akan berkurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun