Sukraminangkara (tahun udang), tanggal 1 Suro hari Jumat, prediksi cuaca sedikit hujan.
Tumpak Menda (tahun kambing), tanggal 1 Suro hari Sabtu, prediksi cuaca sedikit hujan.
Dite Kelaba (tahun kelabang), tanggal 1 Suro hari Minggu, prediksi cuaca sedikit hujan.
Soma Wercita (tahun cacing), tanggal 1 Suro hari Senin, prediksi cuaca banyak hujan.
Anggara Wrestija (tahun kodok), tanggal 1 Suro hari Selasa, prediksi cuaca banyak hujan.
Budha Wiseba (tahun kerbau), tanggal 1 Suro hari Rabu, prediksi cuaca banyak hujan.
Respati Mituna (tahun kepiting), tanggal 1 Suro hari Kamis, prediksi cuaca banyak hujan.
Dibandingkan dengan kalender Hijriah atau kalender Masehi, kalender Jawa memang memiliki sistem perhitungan yang lebih rumit. Apa yang telah saya uraikan diatas hanyalah sebagian kecil dari sistem tersebut kalender lokal tersebut. Namun demikian, kekayaan budaya dan pengetahuan itu kini sedang mengalami masa kepunahan.Â
Anak-anak muda tidak lagi memiliki perhatian terhadap akar budaya leluhur. Padahal jika kita belajar dari proses kemunculan kalender Jawa ini kita dapat memahami bahwa masyarakat Jawa semenjak dahulu tidak menutup diri dari gempuran budaya asing. Akan tetapi mereka pun tidak menelan mentah-mentah menelan budaya tersebut, namun dengan tetap menyesuaikan dengan akar budaya leluhur.
Selamat merayakan tahun baru Hijriah dan tahun baru Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H