"Lapor Pak, alhamdulillah syarat sudah saya kerjakan. Satu rumah yang Bapak minta sudah saya bangun. Ini kuncinya, Pak."
Si Pemborong menatap Fulan dan berkata:
"Pak Fulan, kunci itu pegang saja. Rumah itu adalah hadiah dari saya untuk Anda karena sudah sekian lama bekerja dengan saya."
Fulan sangat kaget. Ia merasa begitu bersalah dan sangat menyesal. Andai saja ia tahu kalau rumah itu untuk dirinya. Tentu dia akan bangun sebaik mungkin. Bahkan lebih baik dari biasanya.[] Sumber: https://kuliahaika.com/membangun-rumah-terakhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H