Mohon tunggu...
Tohirin Sanmiharja
Tohirin Sanmiharja Mohon Tunggu... -

Tohirin Sanmiharja, Dosen al-Islam-Kemuhammadiyahan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Asuransi Unit Link Tidak Gambling dan Pasti Untung

8 Juli 2017   12:27 Diperbarui: 8 Juli 2017   12:56 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak masyarakat yang belum paham dengan asuransi. Anggapan salah kaprah yang terjadi adalah asuransi merugikan, atau minimal cenderung merugikan.

Mengapa?
Karena sifatnya yang GAMBLING alias SPEKULASI.

Mengapa Gambling?
Karena setor preminya PASTI tapi klaimnya TIDAK PASTI.

Anggapan ini keliru. Yang terjadi adalah orang yang bersangkutan tidak paham terutama 2 (dua) hal: pertama, tidak paham dengan hakikat dan tujuan asuransi. Kedua, tidak paham pula dengan hitung-hitungan asuransi yang sesungguhnya dan tidak paham dengan macam-macam produk asuransi. Mari saya jelaskan lebih lanjut.

Pertama, tidak paham dengan tujuan dan hakikat asuransi.
Tujuan asuransi pada hakikatnya bukanlah mencari untung. Terlebih asuransi syariah. Kesalahan berikutnya seringkali asuransi disamakan dengan menabung. Padahal keduanya jelas berbeda dari segi tujuan dan menfaatnya. Sementara cukup sampai sini dulu, ya. 

Kedua, belum paham dengan hitung-hitungan asuransi yang sesunggunya.
Nah, pada tulisan ini saya akan lebih fokus pada bagian yang kedua ini. Bagaimana pun saya tak menampik kenyataan bahwa pada umumnya orang ingin mencari untung.

Baiklah, sementara itu kita benarkan saja. Mari kita bicara untung ruginya asuransi bagi nasabah. Mari kita benar-benar hitung apakah menguntungkan atau merugikan.

Di sini saya akan membuat misalnya seorang nasabah misalnya Bpk Bijaksana (usia 35 tahun) berasuransi dengan produk Allisya Protection Plus dengan premi Rp 500.000/bln. Bapak Bijaksana misalnya meninggal di usia 75 tahun (usia rata-rata orang Indonesia menurut penelitian adalah 70 tahun, jadi sudah dikasih bonus 5 tahun).

Dengan demikian berarti Bpk Bijaksana membayar premi 500 ribu/bln selama 40 tahun. Hitungannya: Rp 500.000 x 12 x 40 = 240.000.000. Jadi jika ini nabung Bpk Bijaksana dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp 240.000.000. Artinya sejumlah itulah minimal yang harus ia dapat agar dia tidak rugi (balik modal).

Sekarang mari kita hitung dengan asuransi. Dengan produk Allisya Protection, jika Bpk Bijaksana setor Rp 500.000/bln, maka di usia ke 75 dia akan mendapatkan:
1. Dana warisan (jika meninggal) sebesar: Rp 400.000.000,-
2. Santunan sakit kritis (sewaktu-waktu terjadi) sebesar: Rp 100.000.000,-
3. Perkiraan saldo investasi sebesar: Rp 2.273.060.000,-
4. Bebas prmi jika terkena salah satu dari 49 jenis penyakit kritis.

Jadi total keuntungan yang didapat Bpk Bijaksana adalah: 2.273.060.000 + 400.000.000 + 100.000.000 = 2.773.060.000 (DUA MILIAR TUJUH RATUS TUJUH PULUH TIGA JUTA ENAM PULUH RIBU RUPIAH).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun