Mohon tunggu...
WILLIAM DAVID P
WILLIAM DAVID P Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Progdi Agroteknologi'18

"Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Upaya Pemerintah Mengatasi Kemiskinan di Indonesia

6 Februari 2020   07:01 Diperbarui: 6 Februari 2020   07:08 11708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan merupakan suatu topik yang terus dan selalu diperbincangkan sampai saat ini, sebagai  indikator tolak ukur mengenai bagaimana tingkat kesejahteraan dan kemakmuran pada kehidupan masyarakat di suatu negara. 

Fenomena mengenai kemiskinan hampir  terjadi  diseluruh negara  yang sedang berkembang. pada kategori negara  maju, kemiskinan hampir tidak terlihat atau jumlahnya sedikit dikarenakan sumber daya manusia di negara tersebut telah berkembang dan memiliki kehidupan yang sejahtera. dampak yang akan diperoleh dari kemiskinan tersebut ialah Kondisi yang menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya manusia sehingga produktivitas dan pendapatan yang didapatkan rendah. 

Oleh karena itu dengan penghasilan yang rendah, masyarakatnya tidak mampu mengakses sarana pendidikan, kesehatan,  dan nutrisi secara baik sehingga menyebabkan kualitas sumberdaya manusia dari aspek intelektual dan fisik rendah serta akibatnya produktivitas juga rendah. Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan sejak kemerdekaan secara signifikan telah berhasil mengurangi jumlah dan proporsi penduduk miskin di Indonesia. 

Apapun penyebabnya persoalan kemiskinan tetap menjadi masalah besar yang perlu mendapat perhatian dan tindakan langsung melalui pelaksanaan program-program baik yang bersifat penyelamatan, pemberdayaan maupun fasilitatif.                                                                                  

Faktor-faktor yang terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia mengenai kemiskinan adalah Laju pertumbuhan penduduk yang tidak  diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia, Angka pengangguran yang tinggi, Tingkat Pendidikan pada masyarakat yang masih tergolong rendah, kurangnya rasa perhatian pemerintahan  terhadap masyarakat dan pendapatan per kapita yang masih rendah.

https://slideplayer.info/slide/3114495/ 
https://slideplayer.info/slide/3114495/ 

menurut data World Bank, Tercatat Indonesia berada menempati peringkat sembilan dalam daftar negara dengan jumlah orang miskin terbesar di dunia. Madagaskar menempati peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah orang miskin terbanyak. Disusul oleh Kongo, Monzambik, Nigeria, Tanzania, Bangladesh, Etiopia, India, Indonesia dan China

Berdasarkan hasil Persentase dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Penduduk Miskin di Indonesia per Maret 2019 Sebesar 9,41 Persen. Persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen, menurun 0,25 persen poin terhadap September 2018 dan menurun 0,41 persen poin terhadap Maret 2018. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang, menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018 dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 sebesar 6,89 persen, turun menjadi 6,69 persen pada Maret 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 sebesar 13,10 persen, turun menjadi 12,85 persen pada Maret 2019.


Dibanding September 2018, jumlah penduduk miskin Maret 2019 di daerah perkotaan turun sebanyak 136,5 ribu orang (dari 10,13 juta orang pada September 2018 menjadi 9,99 juta orang pada Maret 2019). Sementara itu, daerah perdesaan turun sebanyak 393,4 ribu orang (dari 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta orang pada Maret 2019).
Garis Kemiskinan pada Maret 2019 tercatat sebesar Rp425.250,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp313.232,- (73,66 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp112.018,- (26,34 persen).
Pada Maret 2019, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.990.170,-/rumah tangga miskin/bulan.

Ini membuktikan dari tahun ke tahun jumlah angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan, semua tidak lepas dari peran penting dan campur tangan pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusianya di Indonesia. beras Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat dan bantuan non-tunai yang diberikan pemerintah dapat berkontribusi dengan baik pada penurunan kemiskinan ini. Selain itu juga hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengurangi kemiskinan di negeri ini dengan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat, memberikan bantuan pendidikan gratis kepada masyarakat yang tinggal jauh dipelosok dan putus sekolah. saat ini pemerintah telah mengadakan program bantuan pendidikan berupa wajib belajar sembilan tahun bagi masyarakat yang tidak mampu. dan yang terakhir Memberikan fasilitas yang memadai dan subsidi gratis. peran pemerintah diharapkan membantu dalam memberi fasilitas yang merata di setiap wilayah. Pemberian fasilitas tersebut dapat diwujudkan dengan melengkapi sejumlah sarana dan prasarana yang dinilai kurang atau masih belum cukup keberadaannya. Setelah fasilitas terpenuhi, diharapkan masyarakat dapat hidup dengan layak dan sejahtera serta permasalahan mengenai kemiskinan itu dapat diatasi dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun