Mohon tunggu...
WILLIAM DAVID P
WILLIAM DAVID P Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Progdi Agroteknologi'18

"Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Metode Hidroponik Menjadi Alternatif Peningkatan Produksi Bagi kelompok Tani Lamandau

14 April 2019   12:56 Diperbarui: 14 April 2019   13:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sangat penting dan memprihatinkan bagi bangsa ini, di mana adanya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, tidak dimbangi dengan lapangan pekerjaan dan luas lahan pertanian yang sudah ada.

Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu adanya suatu terobosan atau inovasi yang perlu dilakukan guna meningkatkan hasil produksi pertanian dengan lahan yang minimalis dan peranan langsung dari kelompok tani untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan hasil produksi dengan ukuran lahan yang kecil.

Saat ini di Kota Nanga Bulik, kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah sedang mengalami permasalahan penurunan faktor produksi pertanian. baik itu tanaman padi, jagung dan juga kedelai. Menurut BPTP ( Badan Penelitian Tanaman Pangan ) Kalimantan Tengah, produksi tanaman  padi, jagung dan kedelai dalam beberapa tahun terakhir mengalami kondisi yang tidak stabil.produksi padi dari 395,297 ton GKG pada tahun 2002 menjadi 560.766 ton GKG pada tahun 2007.

Produksi jagung dan kedelai berfluktuasi sangat tinggi, rata-rata laju peningkatan produksi 18 %/tahun dan 11,05%/tahun, produksi jagung tahun 2002 sebesar 7.730 ton, kemudian turun drastis tahun 2005 menjadi 2400 ton dan naik drastis lagi tahun 2006 menjadi 7.367 ton dan tahun 2007 turun lagi mencapai 3.971 ton. Produksi kedelai dari tahun 2002 sampai tahun 2004 masih menggembirakan, akan tetapi mulai tahun 2005 produksi kedelai menurun drastis. Tahun 2002 produksi kedelai 4.104 ton dan pada tahun 2007 menjadi 767 ton. 

Dari permasalahan yang diatas dapat kita ketahui bahwa masalah utama dalam sektor pertanian di kabupaten Lamandau yaitu kuranganya luas lahan yang semakin sempit membuat faktor produksi tanaman padi, jagung, dan juga kedelai menjadi menurun di setiap tahunnya. Oleh karena itu cara mengatasi masalah tersebut dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan faktor produksinya lagi adalah dengan memperbesar luas lahan pertanian atau dengan menggunakan sistem pertanian secara hidroponik yang tidak  memerlukan tanah sebagai media tanam dan luas lahan yang besar.

Sistem pertanian secara hidroponik yaitu sistem pertanian yang memanfaatkan air langsung sebagai media nutrisi tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Penggunaan tanah sebagai media tanam dapat digantikan dengan media tanam yang lain seperti pasir, pecahan batu bata, sabut kelapa, busa, rockwool, dll (Lingga, 1984). penggunaan sistem pertanian secara hidroponik sangat cocok digunakan di negara-negara yang berbasis pertanian.

Penggunaan sistem ini diharapkan  meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian serta dapat menjadi solusi dari meningkatnya populasi penduduk yang tinggi dengan jumlah lahan yang terbatas. Penggunaan sistem ini di Indonesia masih kurang dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan sistem ini terlebih pengembangannya. (Istiqomah, 2013).

Keunggulan memilih sistem pertanian secara hidroponik sebagai alternatif dari penggunaan lahan yaitu :

  • Proses perawatan lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan penggunaan berbahan kimia bagi obat pembunuh hama atau pestisida. Sehingga hasil tanaman terjamin sehat.
  • Tidak memerlukan lahan yang luas sebab menggunaan metode hidroponik hanya menggunakan lahan kecil meskipun jumlah tanaman berjumlah banyak dan

Kekurangan dari pemilihan sistem pertanian secara hidroponik sebagai alternatif dari penggunaan lahan yaitu :

  • Membutuhkan modal yang cukup banyak jika penggunaannya dalam skala yang besar
  • Membutuhkan keterampilan khusus bagi penggunanya karena diutamakan untuk memiliki kreatifitas yang baik dan ketelitian

Jadi permasalahan yang terjadi pada sektor pertanian di kabupaten Lamandau ini adalah semakin berkurangnya luas lahan pertanian membuat faktor produksi tanaman padi, jagung, dan juga kedelai menjadi menurun di setiap tahunnya. Oleh karena itu cara mengatasi masalah tersebut dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan faktor produksinya lagi adalah dengan memperbesar luas lahan pertanian atau dengan menggunakan sistem pertanian secara hidroponik yang tidak  memerlukan luas lahan yang besar dan dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Sekian dari saya. Terima kasih.

sumber : 

Lingga, Pinus. (1984). Hidroponik: Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta: Niaga Swadaya

Istiqomah. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun