Desa Brumbung adalah desa yang terletak di kecamatan Kepung, kabupaten Kediri, provinsi Jawa Timur. Desa dengan keindahan alam yang menakjubkan yang berbatasan dengan daerah Kasembon, Malang ini memiliki hawa yang sejuk, serta nyaman dan asri. Dengan 4 dusun (Brumbung, Pucanganom, Campurejo, Kebonagung) serta 2 pedukuhan yang terletak di dusun Brumbung (Tamping dan Karangtengah) ini memiliki berbagai macam keasrian yang di tuangkan oleh Sang Pencipta di tiap dusunnya. Desa ini selalu dilimputi oleh keramah tamahan penduduknya, hal ini dibuktikan dengan diterimanya dengan baik dan pedulinya warga terhadap mahasiswa KKN yang bertempat di desa ini.Â
Dengan geografi yang menakjubkan menyerupai daerah pegunungan, karena memang lumayan dekat dengan daerah pegunungan. Desa ini selalu diliputi hawa dingin yang menyegarkan. Memiliki 12 sumber, tak ayal membuat desa ini tidak pernah kekurangan air.Â
Tak hanya itu, desa ini memiliki sejarah yang amat panjang hingga saat ini telah mencapai usia 895. Dengan adanya beberapa bukti seperti petirtaan geneng, berbagai macam prasasti menunjukkan bahwa desa ini memiliki kilasan sejarah yang amat panjang dan melegenda di masyarakatnya.Â
Pada hari ini, bertepatan pada tanggal 30 Juli 2023, untuk pertama kalinya, sebagai bentuk rasa syukur atas berdirinya desa ini, masyarakat desa Brumbung beserta pemerintah desa menggelar kirab dan upacara adat.
Kirab dimulai dengan ritual adat di petirtaan geneng, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan hingga salah satu sumber yang bernama Sumber Beji untuk melakukan ritual pengambilan air sumber yang akan dibawa ke balai desa untuk pensucian prasasti dan hasil bumi.
Pada arakan kirab tersebut, kepala desa beserta istri didandani seperti pengantin untuk kemudian melakukan kirab diikuti oleh para putri desa, kemudian perangkat desa, serta masyarakat, tak lupa pula mahasiswa KKN juga ikut berpartisipasi dalam kirab tersebut.Â
Acara tersebut disambut dengan meriah oleh seluruh warga, tiap rumah warga yang di lalui kirab telah dipasang janur kuning yang indah.
Acara pun dilanjut di balai desa dengan berbagai penampilan seperti karawitan, tarian, dan pembagian tumpeng hasil bumi. Acara tersebut terselenggara dengan sangat meriah, serta diharapkan dengan adanya acara tersebut dapat menajadikan rasa syukur dan terima kasih warga kepada para pendahulu yang telah membabat alas dan memdirikan desa pada 895 tahun yang lalu.
Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan kunjungi YouTube chanel berikut:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H