Mohon tunggu...
Presiden Baru
Presiden Baru Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku menulis karena aku tidak suka berteriak. Itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Messi, PKS dan Media

17 Agustus 2012   23:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:36 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_193838" align="aligncenter" width="320" caption="sumber gambar : http://www.islamedia.web.id"][/caption] Menarik sekali tema kita kali ini, tapi sebelum membahasnya saya ingin sajikan dulu klarifikasi dari Ketua Bapilu PKS Wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat, Yudi Widiana tentang simpang siurnya berita di media. Lebih lengkap dapat anda kunjungi di sini http://www.pkspiyungan.org/2012/08/pks-yang-apa-adanya-blak-blakan-dari.html

"PKS yang Apa Adanya" | Blak-blakan

Bismillah. Rekans, banyak yg bertanya mengapa di putrn 2 Pilgub DKI PKS tdk netral saja? ada 2 alasan. ke-1: dampak utk kader & simpatisan. jk PKS netral, mk tdk ada guidance jelas utk kader & simpatisan. tanpa guidance, akan tjd fitnah bahkan gesekan di kalangan grassroot. dimana tgjawab organisasi? Alasan ke-2: PKS adl Parpol, tdk mungkin Parpol tdk memilih (Golput) tdk baik utk masa dpn demokrasi. Jd pilihannya ya koalisi dgn salah1 calon. Jokowi atau Foke? aneh jika ada yg mempersoalkan Parpol berkoalisi. Sbg Parpol, PKS mesti berkoalisi dgn dasar yg jelas (kontrak politik). olh krn itu dilakukan komunikasi dgn ke-2 blh pihak. pasangan PKS, Hidayat-Didik punya program; bagus sekali jk program itu diakomodir calon yg akan didukung. Jk visi,misi, & program Hidayat-Didik diintegrasikan, insya Allah bisa benahi Jkt. PKS pun berkomunikasi baik dgn Jokowi maupun Foke. sbg bhn penilaian dlm syuro kami. Jd Syuro yg kami lakukan bkn atas dasar emosional, nmn pertimbangan rasional utk kemaslahatan rakyat. komunikasi dgn Jokowi tjd 3X; dua kali dgn beliau langsung, satu kali beliau kirim utusan. Pertama, tgl 11 Juli usai pencoblosan. Jokowi bertandang ke Hidayat-Didik Center. saat itu tdk ada pembahasan apa2, apalagi dukung mendukung. hanya silaturahim dua sahabat. HNW ingin kita menunggu pengumuman resmi KPUD sebelum bersikap. ini sekaligus menjawab fitnah bhw HNW inkonsisten. sy nggak ngerti tudingan itu ada dasar apa? komunikasi ke-2 dgn pihak Jokowi 11 juli malam hari. utusan Jokowi datang ke DPP PKS. Sang utusan meminta PKS mendukung Jokowi utk sama2 benahi Jkt. Presiden PKS minta bersabar krn saat itu suasana di internal belum siap utk bahas putaran ke-2. Lagipula keputusan penting tdk bisa diambil sendiri tp hrs melalui mekanisme syuro. Sementara itu dipihak lain, puluhan Ormas Islam meminta PKS mengakomodir aspirasi mereka. Demi kemaslahatan & persatuan ummat, mrk minta PKS dukung Foke. kembali PKS minta bersabar. kembali ke Jokowi, komunikasi ke-3 tjd Ahad, 5 Agustus. Jokowi bertandang ke DPP PKS. Jokowi datang bersama 2 org tim suksesnya, ditemui oleh tim DPP&DPW PKS. Usai ngobrol banyak hal. Selanjutnya pembicaraan ke soal dukungan di putaran 2. saat itu Jokowi ditanya soal apa yg akan dilakukannya seandainya beliau terpilih. Jokowi bilang blm berfikir kesitu. "Mikirin tg 20 Sept (pencobolosan put 2) saja bikin sy mules2", kt Jokowi. Kemudian ditanya soal program2 utk pemenangan tahap2. dia bilang belum siap soal program. Jokowi bilang kunjungan kali ini utk silaturahim dulu belum bicara program. PKS berharap Jokowi mau mengakomodir visi, misi Hidayat Didik utk benahi Jakarta. PKS meminta Jokowi bisa mengintegrasikan program kedua pasangan sbg bagian dari koalisi. Jokowi: "Sy akan konsultasi dulu dgn PDIP & Gerindra. 2 hari lagi (Selasa) sy akan datang lagi. PKS jg menanyakan komitmen Jokowi utk selesaikan amanah 5 thn jk terpilih sbg Gubernur. Jokowi bilang belum kepikiran kesitu. Jadi nggak ada jaminan Jokowi selesai sampai akhir jabatan. Berikutnya PKS kami menunggu kedatangan Jokowi sekaligus jawaban beliau. Keputusan dukungan ditunda utk menunggu kepastian dari Jokowi. Sementara desakkan publik agar PKS mengumumkan dukungannya trs mengalir. Kami tunggu, Selasa nggak muncul2. Kami tunggu hingga dini hari belum ada konfirmasi telepon. Eh, yg muncul malah pernyataan kader Gerindra di media yg memfitnah PKS minta jatah 3 kadis. Fitnah jg muncul dri tim sukses jokowi yg menuding PKS sdh terima mahar dr Foke. Kami minta mereka mengklarifikasi & meminta maaf. tapi itu tak mrk lakukan. Kesabaran kami menunggu mrk jawab dgn fitnah spt itu. apa maksudnya ini? Scr politik jelas maknanya bhw mrk tdk ingin PKS ikut berjuang bersama Jokowi. Tak ingin PKS berjuang bersama baik di putaran2 atau jika Jokowi memimpin ibukota kelak. Keputusan PKS yg sedianya akan diumumkan Selasa, molor krn kami menunggu jawaban Jokowi. sayangnya media tdk berimbang dlm pemberitaan. meski sdh dijelaskan, PKS dipojokkan dgn segala tudingan. Ayyuhannas! masih kah kalian menuding kami tdk pro perubahan? kembali ke soal komunikasi politik. Selain kubu Jokowi, kubu Foke juga aktif meminta dukungan. Kami hrs berlaku adil, kami pun memberi kesempatan Foke utk datang dan bicara soal koalisi. Komunikasi #1 melalui utusan Foke yg datang ke DPP PKS dan meminta PKS mendukung Foke-Nara. Spt halnya pada utusan Jokowi, DPP PKS minta bersabar karena keputusan hrs diambil melalui Syuro. PKS tegaskan, bhw Foke hrs bertaubat dan minta maaf atas segala fitnah di putaran1. Komunikasi #2, Foke bertandang ke DPP PKS utk menjajaki dukungan dan koalisi. kembali PKS utarakan 2 hal, soal permintaan maaf dan kontrak koalisi. Kubu Foke di putaran1 memfitnah dgn tudingan PKS Wahabi, anti maulid dan antitahlil. di mesjid2 dan majlis taklim, habaib dan ulama2 pro Foke menebar fitnah dan tudingan. Sementara RT, RW, Lurah pendukung Foke mengintimidasi kader PKS termasuk akhwat. Atas semua itu Foke dan pendukungnya harus minta maaf dan membersihkan nama PKS. Foke menyanggupi dan berjanji akan melakukan permintaan itu. dia pun meminta maaf scr terbuka via media. Foke juga bersedia mengintegrasikan program Hidayat-Didik ke dlm programnya jk terpilih lagi. Foke menyanggupi semua itu dituangkan dlm kontrak politik sbg bagian dari koalisi PKS dgn Foke-Nara. Pembicaraan selesai, dan PKS minta Foke bersabar krn keputusan hrs diambil melalui Syuro. Komunikasi dgn kedua pihak sdh dilakukan dan Syuro harus memutuskan kemana pilihan dijatuhkan. Sayangnya hingga tenggat waktu habis, Jokowi tak jua beri jawaban. setelah menimbang kesanggupan dan komitmen kedua pihak utk memenuhi syarat yg diajukan.... PKS pun memilih Foke, krn dia mau terikat dlm kontrak politik (bukan cek kosong). Di depan puluhan media, Foke menyanggupi persyaratan PKS dan menyebutkan tdk ada mahar. Siapapun yg menang nanti, PKS melihat semua baik utk bangsa. baik utk rakyat DKI. Foke, memang gagal dlm 5 thn kepemimpinannya. Namun jika kontrak politik dijalankan.... Insya Allah akan membawa perubahan ke arah Jakarta yg lbh baik. misal di sektor pendidikan, jk program PKS dijalankan Foke maka pendidikan hingga SMA digratiskan. dan itu jg berlaku utk sekolah swasta, dimana kita tahu banyak sekolah2 islam membutuhkan bantuan. PKS akan mengawal pemerintahan Foke sbg mitra kritis sesuai kontrak yg disepakati. Sebaliknya jika Jokowi yg menang, PKS di parlemen akan mjd oposisi yg konstruktif. Shg Jokowi tdk lagi bermain pencitraan spt dilakukan di Solo. tapi betul2 benahi Jakarta. jadi siapapun yg menang, peran dan kontribusi PKS akan tetap penting dan demi kemaslahatan rakyat. demikian penjelasan saya, smoga bisa menjawab segala tudingan dan fitnah agar demokrasi kita sehat.

Itulah salah satu klarifikasi dari internal PKS. Adalah hak PKS untuk mengklarifikasi atas info yang simpang siur di media atau versi PKS fitnah. Dan adalah hak pemirsa untuk percaya atau tidak, dan menurut saya itu biasa. Jangankan sama manusia sama Tuhan aja ada dan banyak yang tidak percaya bahkan menghina, memfitnah tuhan tidak adil membuat tandingan2 Tuhan dan utusanNya. Ya sudahlah sunatullah ini akan terus berlangsung ila yaumil qiyamah... Nah saatnya kembali ke tema diatas. Siapa yang tak kenal dengan pemain Barcelona yang telah menyabet gelar pemain terbaik dunia tiga tahun terakhir tersebut? Aksi-aksinya selalu dinanti para pecinta bola di kolong jagat. Gocekannya maut. Bola seolah melekat di kedua kakinya. Dengan lihainya Messi meliak-liuk melewati hadangan pemain lawan. Dan akhir dari gerakannya tersebut hampir selalu berbuah gol cantik. Puja-puji selalu mengalir deras dari para pengamat sepakbola dan tentu saja penggemar messi kecualai yang tidak suka si Messi, mungkin salah satunya para penggemar Ronaldo misalnya. Tak heran jika ia kerap dibanding-bandingkan dengan Pele dan Maradona. http://www.islamedia.web.id Sebagi pemain bola tubuh Messi tidaklah besar bahkan tidak ideal untuk ukuran pemain bola eropa, posturnya hanya kurang lebih 170 cm sama dengan rata-rata pemain asia. Begitu pula PKS sebagai partai islam tidaklah begitu besar untuk ukuran Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Walaupun PKS adalah yang terbesar diantara partai-partai Islam. Tapi siapapun tak boleh meremehkan Messi yang mungil itu ia adalah momok mengerikan bagi para penjaga gawang manapun, begitu lengah, maka petaka akan menimpa messi siap memberondong gawang lawan dengan gol-gol indahnya. Kembali ke PKS gerak-geriknya dan manuver politiknya selalu menjadi sorotan dan menjadi tradding topik dimedia dibanding semua parpol yang ada padahal sekali lagi PKS masih partai kecil. Bagi saya semua itu mengisyaratkan pesan dari PKS untuk lawan-lawannya "Silahkan kalian sibuk memikirkan PKS dan memberitakan PKS. Dan kami akan sibuk bekerja dengan ide-ide kami dan program-program kami SAMPAI JUMPA DI 3 BESAR, dan ingat tiga besar tidak harus kami nomor 3" he..he... jangan sewot dong sekali lagi ini kan pendapat gue yang dijamin undang-undang. Dalam setiap penampilan yang menonjol dari Messi adalah kepercayaan dirinya dan tak pernah gentar dengan bek-bek lawan yang berpostur raksasa sekalipun. Demikian juga PKS konsisten dengan keyakinannya sekalipun harus berhadapan dengan arus besar yang menghadangnya. Ada yang bilang manuver itu hanya sekedar pencitraan saja. kalau demikian amat lemah pernyataan ini. Bukankah partai-partai besar pasti jauh lebih mampu untuk pencitraan ? Pertanyaannya kemudian apakah semua orang menyukai messi...tidak ! Apakah semua media mendukung Messi ? Sekali lagi tidak ! Kalau begitu ya sudahlah... Akur-akur...Selamat lebaran 1433 H Sang Master dan keluarga mengucapkan Mohon maaf lahir dan bathin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun