Mohon tunggu...
Master Imajiner
Master Imajiner Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

TUHAN...!!! Kini darah dagingku telanjang lepas. Terlumat habis lidah licin menjulang. Seusai tertawan, beku nan membatu dengan sajak serupa puisi. Para pemikat pemerkosa-kata, melebur dalam imunitas dimensi imaji. dan kini aku; Butir embun tergelincir dalam khilaf lembaran derita akhir. www.imajiner.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hukum Bangsa dan Hukum Bangsat!!

10 Februari 2012   05:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melati gugur mati tersayat.
Rasa indah lenyap, pekat!!
Melumpuhkan sistem  keharmonisan.
Amplitudo hukum yang ada.
Tinggal sebuah serpihan sampah-sampah aktivis tak berdaya.


Kisah merana hati pujangga.
Yang tak mampu meraih keadilan.
Terseok, terbenam, terlindas.
Oleh ego tak terbekas.
Rasa indah yang tersisa, hanya luka dengan kutipan derita.


Menangis bagai orok kehilangan bundanya.
Menjerit seperti iblis terjepit siksa Kuasa.
Mencoba lupa akan darah merah.
Hingga menjadi…
Kepingan batu terjal tak berguna....


Wahai hukum Negeriku..
Menguning, menua..
Dengan adat, adab, biadab!!
Serupa penguasa jagad,
Searah pendusta bangsat.


Lolongan buas serigala tua.
Bergumam dalam nyanyian imajiner,
Tunggu!! Tunggu saja disitu!!
Terpacu jantungku berharap pada-Mu.
Tunjukkan amarah-Mu, Tuhan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun