Melati gugur mati tersayat.
Rasa indah lenyap, pekat!!
Melumpuhkan sistem keharmonisan.
Amplitudo hukum yang ada.
Tinggal sebuah serpihan sampah-sampah aktivis tak berdaya.
Kisah merana hati pujangga.
Yang tak mampu meraih keadilan.
Terseok, terbenam, terlindas.
Oleh ego tak terbekas.
Rasa indah yang tersisa, hanya luka dengan kutipan derita.
Menangis bagai orok kehilangan bundanya.
Menjerit seperti iblis terjepit siksa Kuasa.
Mencoba lupa akan darah merah.
Hingga menjadi…
Kepingan batu terjal tak berguna....
Wahai hukum Negeriku..
Menguning, menua..
Dengan adat, adab, biadab!!
Serupa penguasa jagad,
Searah pendusta bangsat.
Lolongan buas serigala tua.
Bergumam dalam nyanyian imajiner,
Tunggu!! Tunggu saja disitu!!
Terpacu jantungku berharap pada-Mu.
Tunjukkan amarah-Mu, Tuhan....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI