Saya baru mengetahui bahwa ada penyanyi di Wonogiri bernama Erick Rahadian. Di sosial media, dia lebih dikenal sebagai Erick Sukirgenk. Sukir Genk sendiri adalah nama sebuah band lokal di Wonogiri yang mengusung aliran reggae rock dan konsisten menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa.
Di Sukirgenk, selain jadi vokalis dan gitaris (kadang juga kibordis), Erick juga merupakan pencipta sebagian besar lagu yang mereka bawakan di atas panggung.
Erick memiliki tampang cukup menarik, dandanan bak rocker, memiliki suara serak macho. Di Wonogiri dan sekitarnya, nama Erick dan Sukirgenk sudah tidak asing lagi. Mereka sering manggung dari satu acara ke acara lain. Dalam setiap pentas, anak-anak muda yang oleh Erick dipanggil dengan sebutan "Genk" tampak hafal lirik lagu-lagu Sukirgenk yang terkesan lucu, ndeso tapi cukup kreatif.
Yang menarik, Erick Sukirgenk baru-baru ini membuat hati para Sad Bois dan Sad Girl, atau Sobat Ambyar (sebutan untuk para penggemar Didi Kempot) sedikit terhibur. Pasalnya, Erick telah menciptakan sebuah lagu khusus untuk mengenang Didi Kempot dalam waktu sejam sejak dia mengetahui kabar berpulangnya Sang Godfather of Broken Heart pada tanggal 5 Mei 2020 lalu.
Lagu itu dia beri judul 'Kagem Maestro" atau Untuk Maestro dan dia nyanyikan dengan irama dangdut campursari demi menghormati Lord Didi. Video lagu tersebut sudah dapat dinikmati di kanal Youtube Sukirgenk Official.
Mendengar lagu tersebut dan menyimak liriknya, terbersit harapan saya bahwa Erick Sukirgenk ini nantinya dapat terus konsisten menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa, walaupun dengan tema yang berbeda. Akankah Erick menjadi penerus cita-cita Didi Kempot untuk mengangkat musik Jowo ke level yang semakin prestisius?
Semoga saja. Waktu yang akan membuktikannya.
Tangerang Selatan, 07 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H