Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Soal Capres 01 vs 02, Jangan Terlalu Pro, Jangan Terlalu Anti

27 Desember 2018   22:08 Diperbarui: 27 Desember 2018   22:20 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tujuh Presiden RI (gbr dari kampusgw.com)

Presiden ke empat, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1999 -- 2000). Gus Dur adalah Presiden pertama yang dipilih secara demokratis melalui pemungutan suara oleh anggota dewan. Sebuah hasil yang mengundang drama. Bagaimana mungkin seseorang yang bisa dikatakan 'buta' akhirnya terpilih sebagai presiden. Tapi itulah kenyataannya dan telah menjadi bagian dari sejarah negara ini.

Meskipun hanya sebentar memimpin, Gus Dur banyak menghasilkan keputusan yang cukup mewarnai perjalanan negara ini. Beberapa di antaranya; mengijinkan pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua dengan alasan sebagai bentuk kebudayaan. Sebuah keputusan yang menimbulkan 'kegaduhan' di Propinsi Papua. Timbul pertentangan di kalangan masyarakat antara yang pro kemerdekaan Papua dengan yang menentang kemerdekaan. Banyak gedung lembaga dan instansi yang 'dipalang' oleh masyarakat dengan alasan lokasi gedung tersebut merupakan tanah adat dan belum pernah ada ganti rugi atas tanah tersebut. Yang lain, Kong Hu Cu sebagai salah satu agama dan kepercayaan yang diakui resmi oleh negara. Hal ini menginspirasi para warga keturunan Tionghoa untuk mengekspresikan kebudayaannya yang selama ini terkesan 'dikekang' oleh pemerintahan Orde Baru. Banyak keputusan Gus Dur yang memberdayakan dan mengakomodir golongan minoritas di negeri ini sehingga Gus Dur sering dijuluki sebagai Bapak Pluralisme dan Kaum Minoritas.

Presiden ke lima, Megawati Soekarno Putri (2000 -- 2004). Megawati naik menjadi Presiden setelah Gus Dur 'dimakzulkan' oleh DPR/MPR. Selama kepemimpinannya, (sepengetahuan saya) Megawati hampir tidak pernah membuat keputusan yang 'mewarnai' sejarah bangsa ini. Dia lebih fokus membenahi kondisi dalam negeri yang sempat terganggu oleh 'hiruk pikuk reformasi' di tahun 1997 -- 1999. Mungkin karya monumentalnya yang bisa kita saksikan adalah Jembatan Suramadu yang mulai dibangun pada jaman pemerintahannya dan diresmikan oleh penerusnya.

Presiden ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (2004 -- 2014). SBY adalah Presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia pada pemilu tahun 2004. Tahun 2009 SBY terpilih kembali untuk periode ke dua.

Sayang sekali selama sepuluh tahun kepemimpinannya banyak diwarnai kasus yang menghebohkan, seperti; kasus Bank Century yang sampai sekarang masih menyisakan teka-teki, kasus Lumpur Lapindo yang penyelesaiannya berlarut-larut, kasus KTP elektronik yang menyeret ketua DPR serta kasus Pembangunan Hambalang Sport Centre yang menyeret kader-kader Partai Demokrat ke hotel prodeo. Selain itu SBY juga membuat keputusan yang mengundang kontroversi masyarakat luas karena dianggap belum saatnya dan terkesan hanya untuk gagah-gagahan, yaitu pengadaan pesawat khusus kepresidenan. Seandainya keputusan tersebut dibatalkan mungkin Presiden Joko Widodo tidak akan bisa leluasa 'blebar-bleber ke sana kemari' seperti saat ini. SBY yang memutuskan, Jokowi yang menikmati.

Presiden ke tujuh, Joko Widodo atau Jokowi (2014 -- sekarang). Penampilannya jauh dari kesan seorang Presiden, badan kurus dan berpakaian sederhana. Namun dibalik penampilan yang sederhana, Presiden Jokowi seorang yang cekatan, tegas dan berani. Keberanian tersebut dia tunjukkan dengan mengunjungi Afghanistan, sebuah negara yang terkenal dengan konflik berkepanjangan. Dia juga dengan tegas membubarkan Petral yang dianggap sebagai sarang penyamun, perampok kekayaan negara. Strateginya dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur di luar Jawa disambut baik oleh mayoritas rakyat Indonesia, terutama yang tinggal di luar Pulau Jawa. Saat ini mereka merasa pembangunan betul-betul merata, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja.

Sayang sekali beberapa janjinya belum bisa atau bahkan tidak akan terlaksana. Beberapa di antaranya; dulu dia berjanji akan membentuk kabinet yang 'ramping'. Kenyataannnya kabinet yang dibentuknya 'gemuk' juga. Dia juga pernah menginginkan jajarannya untuk tidak rangkap jabatan supaya fokus pada tugas utamanya. Namun, sayang sekali masih banyak dari jajarannya, menteri atau staf-stafnya yang merangkap jabatan. Seperti, Edy Rahmayadi, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara juga merangkap sebagai Ketua Umum PSSI. Wiranto selain sebagai Menko Polhukam juga sebagai Ketua Umum PBSI. Erlangga Hartarto selain sebagai Menteri Perindustrian juga sebagai Ketua Umum Federasi Wushu Indonesia.

Begitulah, siapa pun Presidennya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Janganlah terlalu mencintai atau menyanjungnya, seandainya dia berbuat salah Anda tidak akan terlalu kecewa dan sakit hati. Sebaliknya janganlah terlalu membencinya atau mencari-cari kesalahannya karena hal itu akan menutup mata hati Anda akan kebaikan yang mungkin pernah atau akan dilakukannya. Jangan berlebihan, sedang-sedang saja.

"Jika Anda terlalu sibuk mencari kesalahan orang lain, berarti orang lain tersebut lebih banyak melakukan hal yang benar dibandingkan Anda. Jika Anda terlalu sibuk menghina orang lain, berarti orang lain tersebut lebih mulia derajatnya daripada Anda sendiri. Jika Anda terlalu sibuk menjelek-jelekkan orang lain, berarti orang lain tersebut memang lebih bagus daripada Anda. Jika Anda terlalu sibuk merendahkan orang lain sampai (menurut Anda) ke titik paling rendah, berarti orang lain tersebut memang jauh lebih tinggi dari Anda."

Salam logis dan waras. #2019gantipolapikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun