Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kala Cinta Menggoda di Waktu Senja v.1

8 Desember 2016   20:06 Diperbarui: 8 Desember 2016   20:20 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar dari interkini.com)

Selesai membaca, ibunya hanya berkata,

“Keras kepala!”

Dan langsung pergi meninggalkan surat itu begitu saja di atas meja. Dengan penuh rasa penasaran, Ratih pun membaca surat dari Pak Arif tersebut. Di surat itu hanya tertulis sebuah puisi,

Ren, mungkin aku memang terlarang untukmu

Tapi, jangan kau larang kedua bidadarimu mengunjungiku

Karena di mata mereka aku bisa melihat dan merasakan kehadiranmu

Ren, di matamu memang tidak ada aku

Tapi, di mataku akan selalu ada kamu

Tak lelah aku menunggu


Pegunungan Bintang, 26 Nopember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun