Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Equinox

22 September 2016   07:55 Diperbarui: 22 September 2016   08:03 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini bukan tentang album musisi jenius Perancis, Jean Michel Jarre, yang berjudul “Equinox”. Melainkan tentang fenomena alam yang bernama “Equinox”.

Equinox” berasal dari bahasa Latin “Aequinoctium” yang berarti “equal night”. Equinox adalah fenomena alam biasa yang terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September. Pada tanggal tersebut, matahari terbit tepat di garis equator/khatulistiwa sehingga durasi siang dan malam hari sama panjangnya (lihat gambar di atas).

Fenomena equinox ini memang tidak seheboh fenomena gerhana matahari total atau La Nina dan El Nino. Hal ini disebabkan karena fenomena equinox tidak bisa dilihat dan dirasakan. 

Selain itu equinox juga tidak mempengaruhi dan tidak memberi efek apapun terhadap pola hidup manusia. Jadi wajar saja jika banyak yang tidak hirau dengan fenomena equinox ini. Ketika saya SMP dulu ilmu tentang peredaran matahari ini masuk dalam pelajaran Geografi. Jadi anggap saja tulisan ini sebagai pengingat materi pelajaran Geografi, barangkali nanti keluar di ujian.

Setiap hari matahari terbit dari posisi yang berbeda. Setiap hari posisi terbit matahari bergerak dari garis khatulistiwa menuju garis 23,5˚ LU balik lagi ke garis khatulistiwa berlanjut ke garis 23,5˚ LS dan balik lagi ke garis khatulistiwa lagi. Begitu seterusnya. Pergerakan posisi terbit matahari ini menciptakan perbedaan iklim dan musim di bumi. 

Daerah yang berada di antara garis 23,5˚ LU dan 23,5˚ LS dikategorikan sebagai daerah tropis. Daerah yang terletak di antara garis 23,5˚ s/d 66,5˚ LU dan 23,5˚ s/d 66,5˚ LS dikategorikan sebagai daerah sub-tropis. Daerah yang terletak di antara garis 66,5˚ s/d 90˚ LU dan 66,5˚ s/d 90˚ LS dikategorikan sebagai daerah kutub.

Di daerah tropis hanya ada dua musim; musim hujan dan musim kemarau. Daerah tropis selalu mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dengan intensitas yang tidak berbeda jauh, sehingga suhunya juga relatif stabil. Daerah sub-tropis mempunyai empat musim; panas, gugur, dingin dan semi. 

Daerah sub-tropis yang terletak di bagian utara khatulistiwa akan mengalami musim yang ‘berbalik’ dengan daerah sub-tropis di selatan khatulistiwa. Jika di utara khatulistiwa sedang musim panas, maka di selatan khatulistiwa sedang musim dingin. Begitu juga sebaliknya. Jika di utara khatulistiwa sedang musim semi, maka di selatan khatulistiwa sedang musim gugur. Begitu juga sebaliknya.

Pada tanggal 20 atau 21 Maret matahari terbit tepat di garis khatulistiwa, durasi siang hari akan sama panjang dengan durasi malam hari alias equinox. Pada bulan Maret ini di daerah sub-tropis sebelah utara khatulistiwa sedang mengalami musim semi, sedang di daerah sub-tropis selatan khatulistiwa sedang musim gugur. 

Pada tanggal 21 atau 22 Juni matahari terbit di garis 23,5˚ LU. Di daerah sub-tropis utara khatulistiwa sedang mengalami musim panas dan siang hari lebih panjang daripada malam hari. Sebaliknya, di daerah sub-tropis selatan khatulistiwa mengalami musim dingin dan siang hari lebih pendek daripada malam hari. 

Pada tanggal 22 atau 23 September matahari terbit tepat (lagi) di garis khatulistiwa, durasi siang hari akan sama panjang dengan durasi malam hari alias equinox. Pada bulan September ini di daerah sub-tropis sebelah utara khatulistiwa sedang mengalami musim gugur, sedang di daerah sub-tropis selatan khatulistiwa sedang musim semi. 

Pada tanggal 21 atau 22 Desember matahari terbit di garis 23,5˚ LS. Di daerah sub-tropis utara khatulistiwa sedang mengalami musim dingin dan siang hari lebih pendek daripada malam hari. Sebaliknya, di daerah sub-tropis selatan khatulistiwa mengalami musim panas dan siang hari lebih panjang daripada malam hari.

Lantas apa kegunaan mengetahui equinox atau peredaran matahari? Mungkin bagi kebanyakan orang tidak ada gunanya sama sekali. Tetapi bagi saya tetap ada gunanya.

Dengan mengetahui peredaran & posisi terbit matahari, saya bisa menentukan posisi jemuran pakaian dengan lebih optimal sehingga pakaian bisa kering sempurna. Di mana harus menaruh pakaian tebal yang lama kering dan di mana pakaian tipis yang cepat kering. Sepele ‘kan?

Berikutnya, jangan coba-coba mengelabui saya dengan memasang photo selfie dengan latar belakang salju terus kamu beri keterangan “Lagi liburan Natal di Australia dan Selandia Baru”. Meski saya belum pernah ke Australia dan Selandia Baru, tapi saya tahu itu sama saja dengan hoax atau -menurut istilah Srimulat- ‘suatu hil yang mustahal’. Sepele juga ‘kan?

Ya sudah, cukup begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun