Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Steven Spielberg, Zoltan Kodaly dan Saung Angklung Udjo

3 Agustus 2016   07:15 Diperbarui: 3 Agustus 2016   07:52 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Tanda tangan' di Saung Angklung Udjo (gbr dr angklungman.blogspot.com)

Anda pernah menonton film Close Encounters of The Third Kind hasil arahan sutradara Steven Spielberg? Sebuah film yang membuka wawasan, setidak buat saya. Film yang dirilis tahun 1977 itu berkisah tentang kontak antara manusia dengan makhluk luar angkasa (alien). Menariknya hampir sepanjang film justru menceritakan bagaimana drama sebelum kontak terjadi. Mulai dari bagaimana cara mereka (alien) menjalin komunikasi dengan manusia. 

Perubahan sikap pada orang-orang yang terpilih sebagai ‘perantara’. Di mana titik pertemuan/kontak akan diadakan. Pihak militer yang terpaksa harus menyebarkan berita bohong dan bersandiwara dengan adanya  ancaman gas beracun kepada penduduk di sekitar Devil’s Tower, Wyoming, sehingga penduduk di sekitar Devil’s Tower harus dievakuasi. 

Dikarenakan Devil’s Tower akan dijadikan titik pertemuan dengan makhluk luar angkasa. Sampai dengan kejadian-kejadian yang tidak masuk akal sebagai sinyal akan keberadaan makhluk luar angkasa tersebut, antara lain : beberapa pesawat tempur yang diberitakan hilang pada Perang Dunia II ditemukan di tengah gurun Sonora, Mexico, kapal laut Cotopaxi yang juga ditemukan di tengah gurun Gobi, Mongolia dan komunikasi antara kru ATC bandara Indianapolis dengan pilot yang mengatakan melihat cahaya yang menyilaukan mata, dengan lintasan yang tidak beraturan.

Lantas siapa Zoltán Kodály? Zoltán Kodály (1882-1967) adalah seorang komposer yang berasal dari Hongaria. Selain sebagai komposer, dia juga seorang; ahli filsafat, etnomusikologis, pengajar dan penulis buku.

Zoltán Kodály dikenal dengan “Kodály Hand Sign Method”. Sebenarnya ‘hand sign’ ini bukan asli ciptaan Zoltán Kodály. Awalnya ‘hand sign’ atau ‘tanda tangan’ ini diciptakan oleh Reverend John Curwen (1816-1880), tetapi dikembangkan, disempurnakan dan dipopulerkan oleh Zoltán Kodály. Sehingga hampir semua kalangan menyebutnya sebagai “Kodály Hand Sign Method”.

Kodaly Hand Sign (gbr dr pinterest.com)
Kodaly Hand Sign (gbr dr pinterest.com)
Awalnya metode ‘tanda tangan’ Kodály ini dipakai untuk memperkenalkan serta mengajarkan musik dan lagu kepada anak-anak. Tetapi ternyata metode ‘tanda tangan’ Kodály ini juga bisa digunakan untuk mengajarkan musik dan lagu kepada orang-orang dewasa yang kesulitan membaca not balok, bahkan kepada orang-orang yang berkebutuhan khusus (diffable) terutama tuna rungu. Tanda tangan (hand sign) Kodály ini bukan seperti tanda tangan biasa (signature), tapi lebih mengarah ke isyarat tangan. Seperti bahasa isyarat yang digunakan kaum tuna rungu dalam berkomunikasi.

Masing-masing ‘tanda tangan’ ini mewakili satu tangga nada, do-re-mi-fa-sol-la-si, atau biasa disebut dengan ‘solmisasi’. Cara memperagakan ‘tanda tangan’ Kodály ini yang benar adalah dengan memulai nada ‘do’ posisi tangan setinggi pinggang. Naikan tangan secara pelan-pelan hingga pada nada ‘si’ tangan tepat berada di posisi mata kita. Idenya adalah bahwa anak-anak yang belum bisa membaca not balok akan lebih mudah menyanyikan nada yang tepat dengan melihat perbedaan bentuk dan ketinggian ‘tanda tangan’ tersebut.

Metode ‘tanda tangan’ Kodály telah berhasil menjembati komunikasi antara guru musik dengan anak-anak didiknya. Ketika komunikasi dengan bahasa verbal mengalami hambatan, maka bahasa simbol atau kode mengambil alih peran itu. Seperti halnya dengan kode Morse yang berhasil menyampaikan pesan dengan ‘ketukan’. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia kepramukaan pasti tidak asing dengan kode semafor. Komunikasi simbol ini juga dipakai oleh para marshaller yang mengarahkan pilot ketika memarkir pesawat di apron.

Marshaller sedang memandu pilot untuk parkir pesawat (gbr dr hva.nl)
Marshaller sedang memandu pilot untuk parkir pesawat (gbr dr hva.nl)
Mungkin dengan alasan seperti di atas sehingga Steven Spielberg (sebagai penulis cerita sekaligus sutradara) memasukkan ‘tanda tangan’ Kodály dalam film “Close Encounters of The Third Kind”. Sebagai cara yang paling logis dalam komunikasi antara manusia dengan makhluk luar angkasa. Menggunakan bahasa isyarat atau kode.

Bagaimana dengan Saung Angklung Udjo? Saung Angklung Udjo (SAU) adalah sebuah sanggar musik angklung yang terdapat di Bandung, Jawa Barat. Saat ini SAU bukan hanya menjadi kebanggan warga Sunda, tetapi sudah menjadi kebanggaan nasional. SAU, yang dikelola oleh keluarga Udjo Ngalagena ini, sudah menjadi salah satu tujuan wisata di Bandung. SAU berhasil mengangkat derajat alat musik tradisional (angklung), yang dulu dianggap kampungan sekarang menjadi sangat keren. Tidak mengherankan, sekarang angklung sering tampil di luar negeri. Diangkatnya angklung sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada tahun 2010, juga termasuk salah satu hasil perjuangan beliau.

Di SAU Anda bisa belajar segalanya tentang angklung. Dari sejarah, cara pembuatan sampai belajar memainkan angklung. Setiap sore juga digelar pertunjukan permaian angklung, yang selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah dan turis mancanegara. Para pengunjung selalu antusias dan berdecak kagum dengan pertunjukan orkestra angklung ini, karena angklung mampu memainkan semua jenis musik dan lagu. 

Mulai lagu daerah dari berbagai daerah di seluruh nusantara sampai lagu-lagu nasional. Lagu-lagu pop Indonesia sampai lagu-lagu pop barat. Bahkan lagu dan komposisi rumit sekelas Bohemian Rhapsody-nya Queen, Symphony no.5-nya Beethoven dan Symphony no.40-nya Mozart pun mampu dimainkan (cari sendiri videonya di Youtube).

'Tanda tangan' di Saung Angklung Udjo (gbr dr angklungman.blogspot.com)
'Tanda tangan' di Saung Angklung Udjo (gbr dr angklungman.blogspot.com)
Bagi Anda yang berminat belajar main angklung, SAU dengan senang hati akan memberikannya. Para pengajar di SAU pun menggunakan ‘tanda tangan’ Kodály sebagai metode pengajaran angklung. Terkadang SAU melakukan sedikit modifikasi dengan mengganti nama-nama nada dalam tangga nada dengan nama-nama pulau di Indonesia, sekaligus sebagai pengenalan wilayah Indonesia kepada pengunjung. 

Belajar angklung di SAU memang sangat menyenangkan sehingga banyak anak kecil yang sekarang tertarik memainkan angklung. Bahkan berkat dukungan teknologi, sekumpulan anak muda Indonesia berhasil memainkan angklung secara bersamaan dari tiga kota di tiga negara yang berbeda; Bandung (Indonesia), Hamburg (Jerman) dan Eindhoven (Belanda). Sebuah upaya yang membuat saya bangga dan terharu, meski saya bukan orang Sunda. Videonya ada di sini.

Anda bisa melihat bagaimana pengajaran SAU kepada pengunjung dalam video yang diunggah oleh akun PC Nijssen, seorang turis dari Belanda berikut ini.


Berikut ini video trailer film “Close Encounters of The Third Kind”.


Sumber :

- wikipedia/zoltan kodaly

- choirly.com/kodaly hand sign

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun