Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Humor Boleh, Serius Boleh) Balada si Alim

22 April 2016   19:38 Diperbarui: 22 April 2016   19:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Gambar dari kabarbanjarmasin.com"][/caption]

Mak brêbêt, terlintas ide pingin nulis yang lucu-lucu. Tapi karena dah lama gak nulis yang lucu-lucu, jadi mohon dimaklumi jika tulisan ini gak lucu. Kalo gak lucu, ya gak usah ketawa. Kalo gak layak dikomentari, ya gak usah dikomentari. Kalo gak layak dinilai, ya gak usah dinilai. Kalo gak layak dapat predikat ‘Nilai Tertinggi’, ya gak usah di ‘Nilai Tertinggi’. Kalo gak layak disebarkan, ya jangan disebarkan. Kalo gak layak muncul di ‘Google Trend’, ya jangan dimunculkan. Kalo gak layak jadi tulisan ‘HL’, ya jangan dipaksakan ‘HL’.

Tulisan ini berkisah tentang seorang bernama Alim. Seorang yang perilakunya sangat alim, sesuai dengan namanya. Ditulis oleh penulis yang alim. Ditayangkan oleh admin yang alim. Dibaca oleh pembaca yang alim-alim juga.

Tulisan ini fiktif belaka, tidak bermaksud menyinggung atau menertawakan seseorang atau agama tertentu. Karena dalam menulis cerita humor saya selalu berpegang teguh pada quote sekaligus ancaman seorang teman, “tertawa itu emang sehat, tapi awas kalo menertawakan saya !” Jadi gak perlu dimasukkan dalam hati. So, please don’t be so serious !

 

Balada si Alim #1

Sebagai seorang yang berperilaku alim, Alim selalu berusaha menjalankan perintah agama dengan baik dan benar. Salah satunya menyangkut sholat Jum’at.

Siang itu jam baru menunjukkan pukul 11.00 siang. Alim berpamitan pada teman-temannya untuk pergi sholat Jum’at.

“Lho, baru jam 11.00 kok dah mo Jum’atan? Masih lama, Lim.”

“Gak usah buru-buru, Lim. Wong saya yang ngisi khotbahnya, kok.”

“Situ ngisi khotbah di mana?”

“Di masjid Al Ikhlas.”

“Nah, …. Kebetulan hari ini saya ada jadwal ngisi khotbah Jum’at di dua masjid sekaligus, masjid Ar Rahman & Ar Rahim. Jadi saya harus berangkat duluan. Permisi. Assalamu’alaikum.”

 

Balada si Alim #2

Masih terkait dengan sholat Jum’at. Kali ini Alim pingin pergi sholat Jum’at ke masjid yang paling jauh dari rumahnya dengan berjalan kaki. Dia berpegang pada nasihat, bahwa setiap langkah kaki ke masjid akan mendapatkan pahala.

Saking jauhnya masjid itu, Alim pun berangkat sholat Jum’at sejak hari Kamis dan sampai kembali ke rumah pada hari Sabtu.

 

Balada si Alim #3

Dari lahir brojol sampai sekarang punya anak dua, Alim belum pernah sekali pun nonton film porno. Jadi dia nggak tau apa itu film porno atau BF.

Suatu hari teman-temannya ngrayu Alim untuk nonton BF.

“Lim, nonton BF, yuk!”

“BF itu apa?”

Blue film, Lim. Mosok gak tau?!”

“Filmnya biru doang? Terus apanya yang ditonton?”

“Film porno, Lim, Porno!”

“Porno itu apa?”

“Aduuhhhh, Liiim, Lim. Film ho-oh, ho-oh, Lim!”

“Film ho-oh, ho-oh? Apalagi itu?”

Temannya pun berbisik ke telinga Alim. Alim kelihatan manggut-manggut.

“Mau nonton gak, Lim?”

“Nggak mau!”

“Kenapa?”

“Kalo begituan, ngapain cuman nonton. Wong saya bisa jadi pemain, sama istri saya. Tiap hari lagi.”

 

Balada si Alim #4

Karena sifat dan sikapnya yang alim, karier Alim pun melesat. Sekarang dia jadi manager marketing di perusahaannya. Karena di bagian marketing, sekarang Alim sering melakukan perjalanan dinas keluar kota, sampai berhari-hari.

Suatu hari ketika ketika sedang melakukan perjalanan dinas keluar kota, Alim menginap di sebuah hotel. Rupanya teman seperjalanan Alim sengaja mau menggoda Alim dengan mengajak Alim menginap di hotel yang menyediakan ‘teman kencan’. Setangguh-tangguhnya benteng pertahanan Alim, akhirya runtuh juga oleh rayuan gadis ‘teman kencan’ yang sengaja dipesan oleh teman perjalanannya.

Hal yang selama ini sulit dibayangkan akan terjadi pada seorang Alim, akhirnya terjadi juga. Tetapi sifat alimnya ternyata belum luntur. Begitu selesai kencan dengan ‘teman kencan’nya, Alim pun berkata,

“Bisa minta kwitansi, mbak? Untuk pertanggung jawaban saya ke kantor.”

 

Balada si Alim #5

Akibat skandal di hotel beberapa waktu yang lalu, Alim pun akhirnya mengundurkan diri. Alim pun memutuskan menjadi pengusaha. Berkat ketekunan usahanya, sekarang Alim sudah menjelma menjadi pengusaha sukses. Statusnya pun bukan sekadar jutawan, tapi milyuner dan trilyuner. Saking kayanya, Alim pun punya jet pribadi.

Untuk menghapus skandal yang memalukan di hotel beberapa waktu lalu, Alim bertekad memperbaiki amal ibadahnya. Kali ini dia berniat memperbaiki puasanya. Dia pingin puasa lebih panjang dari kaum muslim yang lain.

Jika puasa jatuh pada bulan Maret – Juni dan Sept – Nopember, Alim akan berpuasa di Indonesia. Setiap selesai sholat tarawih, Alim terbang ke Jayapura untuk makan sahur. Selesai sahur Alim langsung terbang ke Banda Aceh. Dengan demikian Alim akan sahur lebih cepat dan buka puasa lebih lambat, setidaknya nambah 2 jam. Hal tersebut dilakukannya setiap hari.

Jika puasa jatuh pada bulan Juli – Agustus, Alim akan berpuasa di Amerika yang sedang musim panas. Artinya, siang hari lebih panjang dari malam hari. Itu saja belum cukup. Alim, seperti halnya di Indonesia, akan makan sahur di New York dan berbuka puasa di Seattle. Tiap hari bolak-balik New York – Seattle. Terkadang untuk variasi, Alim akan sahur di London dan buka puasa di New York. Semuanya dilakukan demi memperpanjang waktu puasanya.

Jika puasa jatuh pada bulan Desember – Februari, Alim akan berpuasa di Australia yang sedang musim panas. Sama dengan di Indonesia dan Amerika, di Australia Alim akan sahur di Sydney dan buka puasa di Perth. Tiap hari mondar-mandir Sydney – Perth. Semuanya dilakukan demi memperpanjang waktu puasanya.

 

Balada si Alim #6

Dengan kekayaan yang melimpah, sekarang Alim bisa mendapatkan apa saja yang diinginkannya. Termasuk punya istri dua.

Dikisahkan istri tua Alim bernama Khatijah, dengan nama panggilan kesayangan ‘Cathy’. Istri muda Alim bernama Hasanah, nama panggilan kesayangan ‘Anna’.

Alim berserta kedua istrinya pergi naik haji. Sebelum berangkat, Alim bertanya kepada guru spiritualnya, do’a apa yang baik diucapkan saat tawaf keliling ka’bah. Oleh guru spiritualnya disarankan do’a yang mudah saja, do’a keselamatan dunia akhirat, “rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaa ban naar”.

Dengan didampingi Khatijah dan Hasanah, Alim pun mengucapkan do’a tersebut ketika tawaf. Putaran pertama dan kedua semua berjalan lancar dan normal-normal saja. Putaran ketiga, Khatijah mulai cemberut sedangkan Hasanah justru terlihat tersenyum. Putaran ke empat, Khatijah udah gak tahan lagi,

“Pak, kok cuman dia aja yang dido’ain. Saya kok gak dido’ain!”

“Maaf, bu. Putaran berikutnya ibu juga akan saya do’ain.”

Akhirnya mulai putaran ke lima, do’a Alim pun berubah menjadi, “rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil aakhirati khatijah, waqinaa ‘adzaa ban naar”.

 

*) catatan penulis :

salah satu balada di atas saya peroleh dari ceramah seorang ustadz terkenal, pendiri PBR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun