[caption caption="Gambar koleksi pribadi"][/caption]
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Di mana pun kau berada
Semoga engkau sehat senantiasa
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Kehadiranmu dalam mimpiku
Membangkitkan kenangan masa lalu
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Ingatkah engkau saat kita berbagi tugas
Menulis di depan kelas
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Ingatkah engkau saat kita bertukar logika
Ketika sedang praktik di lab fisika
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Ingatkah engkau saat kita beradu mata
Ketika kita duduk bersebelahan di lab bahasa
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Ingatkah engkau saat kuungkapkan rasa
Kau jawab, “kita berteman saja”
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Dua puluh lima tahun lebih tak terasa
Kita tak pernah berjumpa
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Kini kau kerap hadir dalam mimpiku
Ketika aku sudah tidak mengharapkanmu
Wahai gadis nan cantik jelita
Temanku semasa SMA
Bahkan seandainya aku bisa mendua
Engkau bukan lagi pilihan pertama
----------------------------------------------
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Puluhan tahun telah berlalu
Tapi, senyummu masih seperti yang dulu
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Berdegup jantungku rasanya
Ketika angkau menyapa lewat dunia maya
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Seolah tanpa beban
Engkau kisahkan sebuah cobaan
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Engkau kisahkan tentang sakitmu
Penyakit yang paling ditakuti kaum ibu
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Dibalik senyummu yang mempesona
Ternyata menyimpan sebuah derita
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Aku salut akan ketegaranmu, kesabaranmu
Aku do’akan kesembuhan untukmu
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Ingin rasanya aku bertemu
Untuk menghapus dukamu
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Ingin rasanya aku disisimu
Untuk membasuh lukamu
Wahai gadis manis nan ayu
Teman SMP-ku
Seandainya aku bisa mendua, itu kamu
Karena kaulah cinta pertamaku
--------------------------------------------------
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Bukan maksud hati ‘tuk mengkhianatimu
Ketika mereka hadir dalam mimpiku
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Bukan maksud hati ‘tuk tak setia
Ketika mereka minta chat lewat dunia maya
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Bukan maksud hati ‘tuk mendua
Walau mereka sering hadir di saat yang tak terduga
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Percayalah, aku tak ‘kan mengkhianatimu
Karena kaulah ibu dari anak-anakku
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Percayalah, aku akan tetap setia
Karena demi aku, kau selalu sedia
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Percayalah, aku tak ‘kan mendua
Karena kita selalu bersama dalam suka dan duka
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Percayalah, kau tetap yang nomor satu
Karena tak ada yang lain selain dirimu
Wahai istriku tersayang
Dari malam, pagi, siang hingga petang
Ingatkah kau akan janji setia kita
Kita bersatu bukan karena birahi semata
Kita bersatu untuk beribadah kepada-Nya
Kita bersatu untuk mengikuti kehendak-Nya
Kita bersama untuk sebuah keluarga
Kita bersama untuk dunia kita
Kita bersama untuk akhirat kita
Dan seluruh dunia pun tahu, hanya maut yang dapat memisahkan kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H