[caption caption="Coretan di Jembatan Samota. Sebagian terpaksa saya blur karena kelewat vulgar. (Foto dok. pribadi)"]
[caption caption="Coretan di Jembatan Samota (Foto dok. pribadi)"]
[caption caption="Coretan di Jembatan Samota. Pipa sandaran pun tak luput dari para vandalis (Foto dok. pribadi)"]
[caption caption="Coretan di Jembatan Samota (Foto dok. pribadi)"]
Perasaan saya berkecamuk antara kecewa, marah, sakit hati dan bahkan hampir menangis. Meski jembatan ini bukan milik saya, tapi saya berhak merasa demikian karena saya ikut terlibat pembangunan Jembatan Samota ini. Meski terlibat hanya 6 bulan dari rencana pelaksanaan selama 8 bulan. Mulai dari pengukuran, pemancangan tiang pancang, pengecoran beton sampai erection balok girder, saya kerja siang malam. Mencurahkan pikiran, tenaga dan emosi. Setelah selesai, ternyata diperlakukan seperti ini. Sakit hati sekali rasanya. Saya tidak habis pikir dengan pola pikir para pengunjung. Jika nantinya Jembatan Samota ini selesai dibangun, toh mereka juga yang diuntungkan. Parah!
[caption caption="Coretan di Jembatan Samota (foto dok. pribadi)"]
[caption caption="Coretan di Jembatan Samota (foto dok. pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H